PR PANGANDARAN - Menteri Kesehatan Budi Gunadi baru-baru ini mengakui adanya kesalahan dalam sistem testing di Indonesia.
Pengakuan itu dilakukan dalam sebuah acara yang digelar secara virtual.
Diprakarsai oleh Komite Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Daerah Jawa Barat, dalam acara tersebut Budi Gunadi mengaku testing salah secara epidemi.
Baca Juga: Tak Terima Pandji Hina NU, Gus Miftah Emosi di Podcast Deddy: Ini Data dari Mana?
"Testing, tracing dan treatment (3T) serta isolasi bagaikan menambal ban bocor. Tapi kita kan tidak disiplin. Cara testing-nya kita salah," ujar Budi Gunadi Sadikin, pada 20 Januari 2021, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari YouTube PRMN SuCi dalam artikel Menkes Budi Gunadi Sadikin Akui Adanya Kesalahan Soal Testing Covid-19, dr. Tirta: Salut
Budi Gunadi Sadikin menilai jika testing virus corona saat ini telah salah secara epidemiologi.
Menkes Budi Gunadi mengungkapkan kesalahan yang terjadi itu berpengaruh pada jumlah kasus Covid-19 yang kian bertambah meski testing dilakukan telah melampaui dari target WHO.
Baca Juga: Tanggapi Sosok Gading di Mata Astrid, Roy Marten: Sangat Sabar atau Putus Asa
"Testingnya banyak, tapi kok naik terus. Habis, dites orang kayak saya. Setiap kali mau ke Presiden dites, (ke) Presiden dites. Barusan saya diswab. Seminggu bisa 5 kali swab karena masuk Istana. Emang bener gitu? Testing kan nggak gitu harusnya kan," tuturnya.
Mantan Wakil Menteri BUMN itu menjelaskan berdasarkan infromasi yang didapatkannya dari para rekan dokter, seharusnya testing dilakukan kepada orang yang suspek bukan mereka yang mau pergi keluar.
Artikel Rekomendasi