Biaya Perawatan Covid-19 Mahal, dr. Tirta: Teman Saya Habiskan Rp640 juta, Sekarang Pusing

- 24 Januari 2021, 21:22 WIB
dr. Tirta menyatakan vaksin tidak meredakan penularan Covid-19, karena hanya meringankan gejala, seperti dalam bincang dengan Ashanty 'Asix'
dr. Tirta menyatakan vaksin tidak meredakan penularan Covid-19, karena hanya meringankan gejala, seperti dalam bincang dengan Ashanty 'Asix' //Youtube/TheHermansyah A6

PR PANGANDARAN – Tirta Mandira Hudhi atau dr. Tirta membahas  seputar pentingnya vaksin protokol kesehatan untuk melawan Covid-19 yang sudah menjadi pandemi global sejak tahun lalu.

Kali ini menyebut angka-angka agar masyarakat Indonesia paham betapa gentingnya peran vaksinasi ini.

Meskipun ia pernah menjadi anti vaksin tahun lalu, hal tersebut disebabkan karena vaksin Sinovac belum masuk tahap uji klinis pada Juli lalu.

Baca Juga: Tepis Isu Minta Kembali Mahar Tsania Marwa, Pihak Atalarik Syah Hanya Ingin Barang ‘Rp1 Miliarnya’ Balik

Dr. Tirta menceritakan pengalamannya selama menjadi relawan Covid-19. Ia mengatakan protokol kesehatan sangatlah penting karena bupati Sleman yang sudah divaksin bersamaan dengannya tertular virus ini.

Ia pun tak menyesal jika orang-orang menganggapnya tukang “marah-marah”, seperti protesnya pada para pengisi acara yang hanya menggunakan face shield. Ia mengatakan bahwa itu adalah caranya untuk didengar pasien.

Di tengah pembicaraan mengenai banyaknya kasus Covid-19 di Indonesia, Ia pun membagikan cerita mengenai teman-temannya yang harus membayar biaya perawatan karena terpapar virus.

Baca Juga: Atalarik Syah Tuding Tsania Marwa Bawa Hartanya, Pengacara: Sekitar Rp1 Miliar dan Perhiasan

Meskipun pada dasarnya, pengobatan ini gratis di rumah sakit pemerintah, hal ini tidak berlaku bagi rumah sakit swasta apalagi tidak memiliki asuransi.

Akhirnya pusing karena harus membayar biaya sebesar Rp640 Juta rupiah. Ia mengatakan itu bukan nominal yang kecil. Dokter juga influencer ini pun mengatakan kronologi  temannya tersebut.

“Perawatan covid di Indonesia tuh gratis, tapi temen saya gak punya asuransi, dia dirawat di salah satu rumah sakit swasta, Rp640 juta biayanya. Punya uang? Mau nabung 640 juta dihabiskan untuk perawatan kesehatan? Itulah,” ujarnya sambil mengingatkan.

Baca Juga: Ngaku Miliki 3 Anak dari Suaminya yang Ular, Mbak You: seperti Manusia Cuma Matanya Kuning dan Punya Taring

Mahalnya biaya ini berdasarkan obat yang juga didatangkan dari luar negeri dan biaya mahal dan bukan dirawat di rumah sakit rujukan.

“Karena obatnya belum ditemukan obat covid, adanya obat  meringankan gejala, menambahkan imun, dan itu mahal-mahal semua. obatnya dari luar,” ujarnya.

Ia melanjutkan, “Belum lagi terapi plasma konvalesen, nah itu yang kita bilang kalo pemerintah nanggung di rumah sakit rujukan gratis. Tapi orang ini mau di rumah sakit swasta, bret 640 juta.udah sekarang pusing telpon terus. ‘Tirta gimana’. Lah kau yang pilih swasta, ya itu bergantung sama asuransimu, kuat gak.”

Baca Juga: Rindu Event di Tengah Pandemi, dr. Tirta: Gue Pengen Covid-19 Kelar dan Bisnis Bisa Jalan Lagi!

“Kalo temen saya (lagi) ada yang Rp340 juta (biayanya) di sebuah rumah sakit swasta juga, ketanggung sama asuransi. Makanya ini kita bilang bukan masalah bisnis covid,” ujarnya.

Ia pun mengingatkan bahwa saat ini kasus covid di Indonesia hampir mencapai satu juta dan harus ditangani dengan vaksinasi segera untuk menciptakan herd immunity.

Ia pun tetap memberi peringatan pada yang sudah divaksin agar tetap memenuhi protokol kesehatan karena masih dapat terpapa virus meski gejalanya ringan. Kekebalan maksimal terjadi jika sudah melakukan suntik dua kali.

Baca Juga: Menkes Positif Covid-19 Gegara Ramuan Ajaib, Sri Lanka Langsung Impor Vaksin

“Vaksin itu digunakan kalo kita kena covid,  kalo sudah divaksin gejalanya jadi ringan, gak berat. Jadi diautoringankan ibaratnya dengan menimbulkan kekebalan alami 3-4 kali lebih bagus,” ujarnya.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: YouTube Sobat Dosen


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah