Network
PR PANGANDARAN - Mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah buka suara mengenai permasalahan Covid-19 yang dianggap virus buatan.
Akhir-akhir ini, Siti Fadilah mengaku kerap memikirkan dari mana titik awal virus Covid-19 ini berasal, karena dirinya merasa ada kejanggalan dari pandemi yang seperti virus buatan ini.
Siti Fadilah mengungkap keanehan terkait membludaknya kasus Covid-19 yang sama di beberapa negara yang dipicu oleh varian Delta, seperti memperkuat dugaan Covid-19 adalah virus buatan.
Dikutip dari kanal YouTube Karni Ilyas Club, Siti Fadillah merasakan kejanggalan terhadap Covid-19.
Baca Juga: 11 Juta Warga Wuhan Selesaikan Uji Tes Covid-19, Cegah Varian Delta Menyebar
Menurut pandangan Siti Fadilah, virus Covid-19 ini bisa dipicu secara natural maupun virus buatan.
"Kalau natural, mestinya perjalanannya tidak seperti itu," ujar Siti Fadilah sebagaimana yang dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari kanal YouTube Karni Ilyas Club.
"Ini loh yang akhir-akhir ini, India, Indonesia, Singapura, nah itu rada aneh," lanjut Siti Fadilah.
Baca Juga: Jelang Tahun Baru Islam, Berikut Resep Bubur Suro Khas Madura
Selain itu, Siti Fadilah juga menganggap bahwa virus corona ini hanyalah rekayasa belaka, untuk kepentingan salah satu pihak.
"Kalau masih punya kepentingan ya pandemi terus. Pasti ada untungnya, kalau tidak menguntungkan buat apa," tutur Siti Fadilah.
"Amerika Serikat saya pikir adalah korban," ungkap Siti Fadilah.
Siti Fadilah menilai bahwa pemerintah telah sasaran, kebijakan yang dibuat pemerintah tetap tidak bisa membendung lonjakan kasus Covid-19.
Baca Juga: Dewi Tanjung Siapkan Pengacara untuk Membela Orang Tua Penghina Ayu Ting Ting: Itu Melanggar Hukum!
Oleh karena itu, Siti Fadila mendesak pemerintah untuk meneliti lebih mendalam tentang virus Covid-19.
"Sejak Maret 2020, sudah berapa kali lockdown, PSBB, PPKM, mikro, PPKM darurat. Tujuan cuma satu hilangkan kerumunan," ungkap Siti Fadilah.
"Kalau tujuan batasi human contact, sudah dapat. Sudah dapat batasi pergerakan tapi kasus masih tinggi. Artinya, PPKM ternyata bukan jalan keluar yang baik ketika terjadi ledakan," sambung Siti Fadilah.
Bahkan, Siti Fadilah menilai keterlaluan jika Indonesia tidak mampu meneliti lebih dalam virus covid-19 ini dengan sejumlah para ahli.
"Dan mestinya kita manfaatkan itu virology-virology Eijkman, untuk mengeksplorasi virus pada waktu meledak itu berkarakter seperti apa, dari mana dia datang, ke mana dia pergi," saran Siti.
"Kira-kira sama gak (karakter virus) yang ada di Singapura, sama gak dengan di Amerika, kalau sama ya kebangetan. Wong dunia segini lebarnya, hawa berbeda, lah kok bisa agak sama," lanjutnya.
Lebih lanjut, Siti Fadilah mengatakan bahwa jika tidak ada yang meneliti virus Covid-19, maka siap-siap Indonesia dilanda pandemi selanjutnya.***
Artikel Rekomendasi