Harga Kedelai di Indonesia Melonjak, ini Penjelasan Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi

- 18 Februari 2022, 20:51 WIB
Penjelasan Mendag Muhammad Lutfi, alasan tingginya harga kedelai di Indonesia.
Penjelasan Mendag Muhammad Lutfi, alasan tingginya harga kedelai di Indonesia. /pexels / Polina Tankilevitch


PANGANDARAN TALK - Isu melonjaknya harga kedelai kian naik ke permukaan.

Pasalnya kenaikan harga kedelai tersebut sebagai dampak dari beberapa negara penghasil kedelai di dunia.

Pemerintah secara aktif terus berbenah dan melakukan berbagai cara untuk menemukan solusi terkait mengatasi naiknya harga kedelai di Indonesia.

Menteri Perdagangan Republik Indonesia Muhammad Lutfi menyatakan adanya permasalahan dari negara importir menjadi salah satu masalah naiknya harga kedelai.

Baca Juga: Mengejutkan! Indra Kenz Ucapkan Kata Maaf Pernah Bilang Binomo Legal, Begini Klarifikasinya

Negara importir itu ialah Amerika Selatan, salah satu penyebab kenaikan harga kedelai itu karena cuaca buruk El Nina di kawasan Amerika Selatan.

"Jadi permasalahan kedelai di Indonesia yang harganya belakangan ini naik karena adanya beberapa permasalahan dan terjadinya El Nina di Argentina," ujar Muhammad Lutfi saat berada di Makassar, Kamis, dilansir PangandaranTalk.com dari laman Antara pada 19 Februari 2022.

Muhammad Lutfi mengatakan, sebelumnya harga kedelai per gantang 12 dollar Amerika Serikat (AS) dan saat ini naik hingga 18 dollar per gantang.

Kebutuhan besar di negara Cina menjadi salah satu permasalahan naiknya harga kedelai, selain dari dampak cuaca buruk di El Nina Argentina dan kawasan Amerika selatan yang menjadi negara importir itu.

Muhammad Lutfi menyebut, negeri Tirai Bambu Cina memiliki lima miliar babi ternak baru dan pakan utamanya ialah kedelai.

Baca Juga: Indra Kenz Bantah Kabur ke Turki, Ternyata Habis Lakukan Ini

Hal itu menjadi suatu persoalan yang sangat serius, kita dari berbagai negara termasuk Indonesia terus berlomba untuk mendapatkan pasokan kedelai.

"Di Cina itu, awalnya peternakan babi di sana tidak makan kedelai, tapi sekarang makan kedelai. Apalagi baru-baru ini ada lima miliar babi di peternakan Cina itu makan kedelai," katanya.

Mitigasi melambungnya kedelai secara nasional segera di siapkan oleh Menteri Perdagangan sebagai upaya untuk meminimalisasi pelonjakan yang sangat tinggi.

"Sekarang ini kami sedang menyiapkan mitigasinya dan kesempatan pertama minggu depan akan kami umumkan kebijakannya seperti apa," terangnya.

Indonesia membutuhkan kedelai 3 Juta ton per tahun, sementara budi daya serta suplai kedelai di dalam negeri hanya mampu menyumbang 500 hingga 750 ton per tahunnya.

Ini masalah yang harus segera menemukan solusi untuk mengatasi kenaikan harga kedelai. Pasalnya hal itu sangat berpengaruh ke daya beli masyarakat.

Sementara untuk menutupi kebutuhan nasional akan kedelai itu, pihaknya kemudian melakukan impor dari beberapa negara seperti negara dari kawasan Amerika Selatan tersebut.***

Editor: Fikri Mahendra

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah