Google Doodle Hari Ini Tampilkan Siti Latifah Herawati Diah Jurnalis Perempuan Tanah Air, ini Perjuangannya

- 3 April 2022, 10:21 WIB
Google Doodle Hari Ini Tampilkan Siti Latifah Herawati Diah Jurnalis Perempuan Tanah Air, ini Perjuangannya
Google Doodle Hari Ini Tampilkan Siti Latifah Herawati Diah Jurnalis Perempuan Tanah Air, ini Perjuangannya /Google Doodle/



PANGANDARAN TALK - Ketika membuka halaman pencarian Google hari ini, Minggu 3 April 2022, nampaklah sosok perempuan dengan tiga penampilan berbeda yang dijadikan Google Doodle.

Siapakah sosok perempuan itu? Dia adalah Siti Latifah Herawati Diah, seorang jurnalis perempuan kenamaan di Tanah Air ini.

Tiga penampilan Siti Herawati Diah yang berbeda pada Google Doodle itu, tampak memakai toga, berkebaya, dan gambar satu lagi sedang menulis.

Siti Latifah Herawati Diah adalah seorang perempuan terpelajar yang banyak berkiprah dalam perkembangan pers di Indonesia.

Baca Juga: Beginilah Penampakan Hilal yang Berhasil Dipotret BMKG di Takalar Sulsel pada Sabtu 2 April 2022

Baca Juga: TES PSIKOLOGI: Dihantui Trauma Masa Kecil? Deteksi Akar Masalahnya dengan Memilih Gambar Ini

Siti Latifah Herawati Diah belajar ilmu jurnalistik di Barnard College di New York, di mana setelah lulus pada tahun 1942, ia pulang ke Indonesia.

Menjelang masa revolusi, tahun 1942, Siti Latifah Herawati Diah menjadi reporter untuk United Press International (UPI), yang kemudian bergabung sebagai penyiar di radio Hosokyoku.

Kemudian pada 1945 Herawati bersama suaminya, B.M. Diah, mendirikan koran Harian Merdeka.

10 tahun kemudian, yaitu pada tahun 1955, Herawati dan suaminya mendirikan surat kabar berbahasa inggris pertama di Indonesia, The Indonesian Observer.

Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, Jawa Barat, tahun 1955, menjadi momentum awal eksistensi The Indonesia Observer, yang diterbitkan dan dibagikan dalam KAA 1955.

The Indonesian Observer mampu bertahan hingga tahun 2001, sedangkan koran Merdeka berganti kepemilikan pada akhir tahun 1999.

Baca Juga: Tes Psikologi Gelembung Udara Ini Bisa Mengungkap Sesuatu yang Paling Kamu Takutkan dalam Hidup

Bukan hanya di ranah jurnalistik, Siti Latifah Herawati Diah juga gigih dalam upaya perlindungan cagar budaya warisan leluhur bangsa Indonesia.

Upaya itu terbukti dengan pendeklarasian Kompleks Candi Borobudur untuk dijadikan Situs Budaya Dunia UNESCO.

Lalu pada tanggal 13 September 1991, Kompleks Candi Borobudur secara resmi ditetapkan oleh UNESCO sebagai situs Warisan Budaya Dunia karena dianggap memenuhi kriteria Nilai Universal Luar Biasa.

Candi Borobudur dibangun pada abad ke-8 dan 9 oleh dinasti Syailendra, yang menunjukkan kemegahan dinasti yang berkuasa di Jawa sampai dengan abad ke-10.

Siti Latifah Herawati Diah juga banyak ambil bagaian dalam perjuangan hak-hak perempuan dengan mendirikan beberapa organisasi.

Salah satunya adalah organisasi Gerakan Pemberdayaan Suara Perempuan, yang mendorong perempuan Indonesia untuk menyuarakan haknya dalam pemilu.

Siti Latifah Herawati Diah lahir pada tanggal 3 April 1917 di Tanjung Pandan, Belitung, di masa pemerintahan Hindia Belanda, dan meninggal di usia 99 tahun dunia pada 30 September 2016.***

Editor: Fikri Mahendra


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x