Bahkan dalam tiga hari terakhir erupsi kolom sudah mencapai 3.000 meter.
Berdasarkan pantauan satelit Sentinel-5 (Tropomi) menunjukkan keluarnya emisi belerang dioksida yang mulai teramati pada tanggal 14 April.
Belerang dioksida itu dimuntahkan melalui kawah sebanyak 28,4 ton per hari, meningkat menjadi 68,4 ton per hari pada 15 April.
Setelah itu meningkat lagi secara drastis pada tanggal 23 April sebesar 9.219 ton per hari.
Hendra menjelaskan pantauan dari magma itu berhubungan dengan peningkatan aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau saat ini.
Hendra menejlaskan, peningkatan belerang dioksida yang signifikan, itu menandakan munculnya suplai magma baru dan adanya material magmatik yang keluar ke permukaan berupa lontaran material pijar yang diikuti oleh aliran lava.
Jumlah belerang dioksida yang mencapai 9,2 kiloton, mendekati kuantitas pengeluaran saat erupsi periode 2018, yaitu Juni-Agustus 2018 yang mencapai 12,4 kiloton.
Lalu pada September-Oktober 2018 sebanyak 19,4 kiloton.
Artikel Rekomendasi