Cermati Cuaca di Daerah Ini Selama Arus Balik Lebaran, BMKG Prakirakan Terjadi Hujan Lebat dan Angin Kencang

PANGANDARAN TALK - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan terjadinya peningkatan curah hujan di periode arus balik Lebaran 2022.

Prakiraan itu berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terbaru pada Kamis, 5 Mei 2022.

BMKG memprakirakan potensi curah hujan tersebut intensitasnya antara sedang hingga lebat, yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.

Baca Juga: 2 Pemain Timnas Indonesia Belum Hadir di Vietnam, Sedangkan Laga Pembuka Sepak Bola SEA Games 31 Dimulai Besok

Dengan begitu, para pemudik yang hendak kembali melakukan perjalanan ke daerah semula, harus memperispkan diri, terutama bagi pengendara roda 2.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, sebagaimana dikutip Pangandaran Talk dari Antara, Kamis (5/5), mengatakan bahwa peningkatan curah hujan diprediksi antara 5-9 Mei 2022.

Kondisi tersebut dipicu oleh adanya beberapa pola siklonal, yaitu di sekitar Samudera Hindia sebelah barat laut Aceh, perairan Maluku dan sebelah utara Kalimantan Utara.

Baca Juga: Rilis 5 Mei 2022, Saksikan Keseruan Doctor Strange In The Multiverse of Madness di Bioskop Kesayangan Anda

Guswanto juga mengatakan adanya aktivitas Gelombang Atmosfer Rossby Wave yang aktif di sekitar Sumatera Bagian Utara juga turut memperkuat potensi peningkatan curah hujan tersebut.

Dijelaskan, potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat itu diprakirakan terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Gorontalo, Maluku, Papua.

Guswanto menjelaskan hingga tanggal 9 Mei 2022, potensi pertumbuhan awan Cumulonimbus (Cb) juga dapat berpengaruh terhadap kondisi penerbangan.

Baca Juga: Satu Nama Pemain Persib Hilang dari Daftar Skuad Timnas Indonesia U 23 untuk Maju di SEA Games Vietnam

Dengan begitu, perlu diwaspadai yakni awan Cumulonimbus dengan persentase cakupan spasial maksimum antara 50-75 persen (OCNL /Occasional).

Awan Cumulonimbus itu dprakirakan terjadi di Perairan barat Aceh, Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Laut Jawa bagian barat dan tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat.

Baca Juga: TES IQ: Bisakah Anda Menemukan Kelinci di Gambar Ini?

Selanjutnya, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Laut Banda, Laut Arafuru, Papua Barat, dan Papua.

Kemudian awan Cumulonimbus dengan persentase cakupan spasial lebih dari 75 persen (FRQ /Frequent) di Laut Arafuru dan Perairan barat Aceh.***