"Kenaikan signifikan elektabilitas kedua kepala daerah tersebut berkorelasi erat dengan kebijakan selama pandemi Covid-19," jelas Rudi.
Hal tersebut bisa dilihat pula dari kenaikan elektabilitas Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang sebelumnya di bawah 1 persen kini mencapai 3,7 persen.
Baca Juga: Malapetaka Mabuk Bersama, Berujung Kematian sang Istri di Tangan Suaminya Sendiri
Menurut Rudi, sebagai gubernur dari provinsi-provinsi terpadat di Pulau Jawa ketiganya memegang posisi yang sangat strategis.
Sementara itu elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan anjlok dari 14,7 persen menjadi 9,7 persen, disusul Sandiaga Uno yang juga turun dari 10,3 persen menjadi 8,5 persen.
"Pamor Anies dan Sandi yang bersinar sejak Pilkada DKI 2017 dan Pilpres 2019 kini makin redup," kata Rudi.
Baca Juga: Melihat Hasil Sidik Jari Pisau Mungkinkah Editor Metro TV Yodi Prabowo Bunuh Diri? Yusri Buka Suara
Di bawahnya terdapat Tri Rismaharini yang cenderung stabil (3,6 persen turun menjadi 3,4 persen), Erick Thohir (4,1 persen turun menjadi 2,9 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (1,6 persen menjadi naik 2,6 persen), Mahfud MD (2,9 persen turun 1,3 persen), dan Puan Maharani (1,1 persen naik menjadi 1,2 persen).
Nama baru yang muncul adalah mantan menteri kelautan Susi Pudjiastuti (1,1 persen) dan menko perekonomian Airlangga Hartarto (1,0 persen).***
Artikel Rekomendasi