Bongkar Ekspresi Jokowi saat Pidato, Pakar Sebut Kata 'Sejahtera' Luapkan Emosi hingga Kekesalan

- 14 Agustus 2020, 22:20 WIB
Presiden Jokowi saat berpidato kenegaraan dalam sidang tahunan MPR di Gedung Nusantara Komplek Senayan, Jakarta Jumat, 14 Agustus 2020.
Presiden Jokowi saat berpidato kenegaraan dalam sidang tahunan MPR di Gedung Nusantara Komplek Senayan, Jakarta Jumat, 14 Agustus 2020. //Twitter- @jokowi

PR PANGANDARAN - Monica Kumalasari, pakar bahasa tubuh membeberkan fakta menarik soal pidato Presiden RI Joko Widodo dalam sidang tahunan DPR-DPD.

Agenda rapat tahunan yang digelar pada Jumat, 14 Agustus 2020 itu diselenggarakan di Ruang Sidang Gedung Nusantara Kompleks Parlemen, Jakarta

Diungkap Monica, Jokowi terlihat santai dan rileks saat tengah menyapaikan pidato kenegaraan.

Baca Juga: Disebut Bucin dan Bodoh karena Bertahan 10 Tahun dengan Ahmad Dhani, Maia Estianty: Gue Punya Anak!

Selain itu, Jokowi juga terlihat melakukan kontak mata dengan penonton yang hadir di acara tersebut.

Dalam pidatonya, Jokowi mengenakan baju adat Sabu dari Nusa Tenggara Timur (NTT), yang menurut Monica bisa diartikan sebagai komitmen mendukung Indonesia yang punya kebudayaan beragam.

Pidato diawali Jokowi dengan menggunakan metafora mengenai kondisi pandemi lewat analogi komputer. Ia mengatakan, metafora adalah cara tercepat untuk menyampaikan pesan yang bisa diterima secara mudah oleh semua lapisan masyarakat.

Baca Juga: Detik- detik Aksi Begal Payudara Terekam CCTV, Wanita Ini Tertunduk Nangis Alami Trauma

Sebagaimana diberitakan Pikiranrakyat-Bekasi.com sebelumnya dalam artkel "Pakar Bahasa Tubuh Bongkar Ekspresi Jokowi ketika Berpidato: Ada yang Tidak Sinkron", Monica menangkap beberapa ekspresi mikro ketika Jokowi menyampaikan beberapa kalimat, termasuk emosi, marah, sedih, dan kesal.

Ketika menyampaikan soal perlunya memprioritaskan penguatan kapasitas SDM, pengembangan rumah sakit, balai kesehatan juga industri obat dan alat kesehatan, Monica melihat 

Campuran ekspresi antara marah, sedih, dan kesal dapat dilihat ketika presiden bicara soal membangun ekosistem nasional kondusif untuk memperluas kesempatan kerja yang berkualitas. 

Baca Juga: Rio Dewanto Gaungkan Tagar BebaskanJerinxSID: Kritik Buka Diskusi, Bukan Dijerat Pasal Karet

"Kita ingin semua harus bekerja. Kita ingin semua sejahtera," kata Jokowi. 

Monica berpendapat, campuran emosi marah, sedih, dan kesal secara subtil terlihat ketika presiden mengucapkan kata 'sejahtera'.

Campuran ekspresi antara marah, sedih, dan kesal dapat dilihat ketika presiden bicara soal membangun ekosistem nasional kondusif untuk memperluas kesempatan kerja yang berkualitas. 

Baca Juga: Jengkel Logo HUT ke-75 RI Mirip Salib, Ketua PA 212: Apa Maksudnya Pakai Simbol Agama?

"Kita ingin semua harus bekerja. Kita ingin semua sejahtera," kata Jokowi. 

Monica berpendapat, campuran emosi marah, sedih, dan kesal secara subtil terlihat ketika presiden mengucapkan kata 'sejahtera'.

Campuran ekspresi antara marah, sedih, dan kesal dapat dilihat ketika presiden bicara soal membangun ekosistem nasional kondusif untuk memperluas kesempatan kerja yang berkualitas. 

Baca Juga: Ini Penyebab Putra Amien Rais Cekcok dengan Wakil Ketua KPK, Bela Kru hingga Adu Mulut 3 Kali

"Kita ingin semua harus bekerja. Kita ingin semua sejahtera," kata Jokowi. 

Monica berpendapat, campuran emosi marah, sedih, dan kesal secara subtil terlihat ketika presiden mengucapkan kata 'sejahtera'.

"Pada kalimat ini muncul mikroeskpresi subtle dengan gerakan bibir yang menunjukkan ekspresi marah dan sedih. Ketidaksinkronan antara pesan verbal dengan non-verbal ini perlu dikaji lebih dalam lagi," kata Monica.***(Puji Fauziah/Pikranrakyat-Bekasi.com

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x