PR PANGANDARAN - Pasangan Greysia-Apriyani telah berhasil membawa pulang medali emas melalui ajang Olimpiade Tokyo 2020 cabang olahraga (cabor) bulu tangkis ganda putri.
Zainudin Amali selaku Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI menilai kemenangan Greysia-Apriyani sebagai kado istimewa untuk Hari Ulang Tahun Republik Indonesia atau HUT ke-76 RI.
Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com melalui laman resmi kemenpora.go.id pada 3 Agustus 2021, kemenangan Greysia-Apriyani bagaikan setitik embun di tengah gurun pasir.
Baca Juga: Amerika Serikat Selatan Alami Lonjakan Varian Delta, Para Pemimpin Politik Mulai Perketat Warga AS
“Jadi kemenangan ini merupakan kado 76 tahun Indonesia merdeka. Dan sebagian orang mengatakan ini adalah setitik embun atau air di tengah gurun pasir. Tetapi prestasi itu luar biasa,” jelas Amali.
Ketika Greysia-Apriyani tengah berlaga di babak final, Amali mengaku sempat deg deg kan saat menyaksikannya.
Menurut Amali, mereka merupakan harapan yang terakhir untuk mewakili Indonesia dalam memperebutkan medali emas.
Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Ada Juara Dunia 1983 di Balik Kesuksesan Apriyani Rahayu, Siapa?
Beruntung Amali merasa lega karena mereka bisa bermain dengan rileks tanpa beban pada set kedua.
“Begitu masuk set kedua, saya mulai agak tenang. Karena saya lihat mereka mulai lepas, tidak ada beban, bebas,” jelas Amali.
Melalui kemenangan Greysia-Apriyani, Amali berharap agar pola pembinaan atlet prestasi segera diubah dan didesain sedemikian rupa.
Baca Juga: Baru Rilis, Jeon Somi Ambil Alih Tangga Lagu dengan Dumb Dumb
“Kalau pembinaan masih seperti sekarang maka kita deg deg kan. Artinya kita pasti akan mempunyai prestasi apa adanya seperti sekarang ini. Karena apa? Kita dapatnya sekarang by accident, menurut saya tidak by design,” jelas Amali.
Pihaknya akan bekerjasama dengan stakeholder terkait, akademisi, praktisi, dan guru besar dari berbagai perguruan tinggi untuk menyusun Grand Desain Olahraga Nasional.
Kerjasama tersebut perlu dilakukan mengingat kesadaran akan prestasi di bidang olahraga yang harus didesain dan direncanakan.
Bahkan, pemerintah juga telah menetapkan berbagai cabor unggulan yang akan disesuaikan dengan karakter fisik orang Indonesia.***