Sebagaimana diketahui, Markis Kido memanglah rutin berlatih bulutangkis setiap hari Senin.
Mengetahui sang anak dilarikan ke rumah sakit, Zul Asteria ibunya lantas menguraikan kondisi sang putera.
"Dia sepertinya memang maunya (hidup dan matinya) di lapangan kali ya. Tadi saya berdoa semoga masih bisa selamat," ujarnya.
Sempat berharap bisa diselamatkan, takdir berkata lain.
"Saya kira tadi hanya stroke, karna dia kan punya darah tinggi terus mungkin jatuh dan pembuluh darahnya pecah. Saya berdoanya begitu tapi ternyata mas Kido diambil," sambungnya.
Baca Juga: Tidak Adil, Ini Kronologi Tim Bulu Tangkis Indonesia Dipaksa Mundur di All England 2021
Sebagaimana diketahui, meninggalnya Markis Kido adalah kehilangan besar bagi dunia bulutangkis Indonesia.
Bagaimana tidak, Markis Kido telah menyumbangkan prestasi besar serta mengharumkan nama baik Indonesia di kancah Internasional.
Oleh karenanya, PBSI mengutarakan rasa duka yang mendalam atas meninggalnya sang legenda bulutangkis Indonesia.
Artikel Rekomendasi