Kehilangan Ibunda Saat Bertanding, Apriyani Rahayu Bangkit dan Hapus Air Mata dengan Medali

- 3 Agustus 2021, 07:50 WIB
Apriyani Rahayu kehilangan ibunda saat bertanding, tetapi mampu bangkit dan hapus air mata sedih dengan medali emas.
Apriyani Rahayu kehilangan ibunda saat bertanding, tetapi mampu bangkit dan hapus air mata sedih dengan medali emas. /Instagram/@r.apriyanig

"Ibu Siti Jauhar meninggal saat Apriyani berusia 16 tahun," kata Ainur Rohman, seperti dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari akun Twitter @ainurohman.

Menurutnya, Apriyani Rahayu ketika itu tengah bertanding di perhelatan Junior BWF 2015 yang diadakan di Lima, Peru.

"Saat itu, Apriyani sedang berlaga pada satu kejuaraan junior di Lima, Peru," sambungnya.

Ainur Rohman mengungkapkan kalau Apriyani Rahayu sempat sejenak meninggalkan lapangan.

Baca Juga: Preview Extraordinary You Ep 10 di NET TV: Dan Oh dan Haru Makin Dekat, Baek Kyung Jadi Cemburu

Tak berselang lama, Apriyani Rahayu kembali dan bertanding mati-matian, seolah tak ingin mengecewakan mendiang ibunda yang baru saja pergi untuk selama-lamanya.

"Mendengar kabar ibunya meninggal, Apriyani keluar lapangan sebentar. Lalu dia kembali ke lapangan.

"Bertarung habis-habisan, dan menjadi juara (memenangi babak kedua)," tutur Ainur Rohman.

Baca Juga: Terawang Shio Kelinci, Shio Naga, dan Shio Ular 3 Agustus 2021: Jangan Hilang Tanggung Jawab saat Bosan Kerja

Meskipun tak meraih medali emas, namun Apriyani Rahayu sukses menghapus kesedihannya dengan medali perak di tim campuran dan perunggu di ganda putri.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Twitter @ainurohman


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x