Kehilangan Ibunda Saat Bertanding, Apriyani Rahayu Bangkit dan Hapus Air Mata dengan Medali

- 3 Agustus 2021, 07:50 WIB
Apriyani Rahayu kehilangan ibunda saat bertanding, tetapi mampu bangkit dan hapus air mata sedih dengan medali emas.
Apriyani Rahayu kehilangan ibunda saat bertanding, tetapi mampu bangkit dan hapus air mata sedih dengan medali emas. /Instagram/@r.apriyanig

PR PANGANDARAN - Pebulu tangkis Tanah Air, Apriyani Rahayu ternyata punya kisah pilu. Dirinya kehilangan ibunda saat bertanding.

Pernah kehilangan ibunda saat bertanding, Apriyani Rahayu bangkit dan hapus air mata kesedihannya dengan sukses raih medali di perhelatan Junior BWF 2015.

Ketika itu, Apriyani Rahayu menyabet medali perak dan perunggu di perhelatan Junior BWF 2015 pada saat yang sama dirinya kehilangan ibunda.

Perjalanan hidup seorang Apriyani Rahayu hingga menjadi atlet profesional nyatanya tak selalu mulus.

Baca Juga: Kisah Apriyani Rahayu Juara Olimpiade Tokyo, Mendiang Ibunda Rela Jualan Sayur dan Gadaikan Perhiasan

Jauh sebelum dirinya bersama Greysia Polii menyabet medali emas Olimpiade Tokyo 2020, Apriyani Rahayu pernah alami hari-hari yang pahit.

Bagaimana tidak, sang ibunda, Siti Djauhar tutup usia bertepatan saat dirinya bertanding di perhelatan Junior BWF 2015 silam.

Kisah tersebut dibagikan ke publik oleh salah seorang pengguna media sosial Twitter bernama Ainur Rohman.

Ainur Rohman mengatakan kalau ibunda Apriyani Rahayu meninggal dunia ketika atlet asal Kabupaten Konawe itu masih belia.

Baca Juga: Berhasil Bawa Medali Emas, Sandiaga Uno Hadiahkan Greysia-Apriyani Liburan ke 5 Destinasi Wisata

"Ibu Siti Jauhar meninggal saat Apriyani berusia 16 tahun," kata Ainur Rohman, seperti dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari akun Twitter @ainurohman.

Menurutnya, Apriyani Rahayu ketika itu tengah bertanding di perhelatan Junior BWF 2015 yang diadakan di Lima, Peru.

"Saat itu, Apriyani sedang berlaga pada satu kejuaraan junior di Lima, Peru," sambungnya.

Ainur Rohman mengungkapkan kalau Apriyani Rahayu sempat sejenak meninggalkan lapangan.

Baca Juga: Preview Extraordinary You Ep 10 di NET TV: Dan Oh dan Haru Makin Dekat, Baek Kyung Jadi Cemburu

Tak berselang lama, Apriyani Rahayu kembali dan bertanding mati-matian, seolah tak ingin mengecewakan mendiang ibunda yang baru saja pergi untuk selama-lamanya.

"Mendengar kabar ibunya meninggal, Apriyani keluar lapangan sebentar. Lalu dia kembali ke lapangan.

"Bertarung habis-habisan, dan menjadi juara (memenangi babak kedua)," tutur Ainur Rohman.

Baca Juga: Terawang Shio Kelinci, Shio Naga, dan Shio Ular 3 Agustus 2021: Jangan Hilang Tanggung Jawab saat Bosan Kerja

Meskipun tak meraih medali emas, namun Apriyani Rahayu sukses menghapus kesedihannya dengan medali perak di tim campuran dan perunggu di ganda putri.

"Saat itu, Apriyani bermain di ganda campuran, berpartner dgn Fachriza Abimanyu. Mereka terhenti di semifinal," tandas Ainur Rohman.

Pengalaman itu membuktikan bahwa Apriyani Rahayu tumbuh menjadi wanita yang lebih kuat lagi.

Terbukti dengan medali emas Olimpiade Tokyo 2020 yang akhirnya diraih tim bulu tangkis Indonesia lewat aksi ganda putri Greysia Polii-Apriyani Rahayu.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Twitter @ainurohman


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x