Kalah dari Greysia-Apriyani di Final Olimpiade, Atlet Tiongkok Ini Kini Terancam Hukuman, Ini Sebabnya

- 4 Agustus 2021, 16:15 WIB
Atlet Tiongkok yang kalah dari Greysia Polii-Apriyani Rahayu ini terancam hukuman, ternyata ini sebabnya.
Atlet Tiongkok yang kalah dari Greysia Polii-Apriyani Rahayu ini terancam hukuman, ternyata ini sebabnya. /Instagram/@chenqingchen.id

PR PANGANDARAN - Atlet badminton yang mewakili Tiongkok dan bertanding melawan Greysia Polii/Apriyani Rahayu di final Olimpiade Tokyo 2020 ini sedang menghadapi kecaman.

Chen Qing Chen, atlet Tiongkok yang meraih perak Olimpiade Tokyo 2021 ini, kini terancam hukuman usai teriakannya yang diduga mengandung kata kotor.

Bersama Jia Yi Fan, Chen Qing Chen harus mengalah pada atlet wakil Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu dengan dua set langsung.

Baca Juga: Mardani Ali Sera Tanggapi Cat Ulang Pesawat Kepresidenan: Pemimpin Harus Punya Etika Lembut

Greysia Polii dan Apriyani Rahayu pun keluar menjadi peraih medali emas usai menaklukan mereka sengan skor 21-19 dan 21-15.

Chen Qing Chen yang kerap disebut Dora ini memang memiliki ciri khas sering berteriak saat bertanding.

Meski demikian, teriakan atlet China ini diketahui mengandung kata kotor sehingga Asosiasi Badminton Korea melaporkannya ke Badminton World Federation (BWF).

Baca Juga: Lirik Lagu Pirate - Kim Donghyun Lengkap dengan Terjemahan Bahasa Indonesia

Sebagaimana diketahui, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan menjalani laga melawan wakil Korea sebelum bertarung dengan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu di final.

Sepanjang pertandingan ganda putri melawan pasangan Korea, Kim So-yeong dan Kong Hee-yong, pada 27 Juli 2021, Chen Qing Chen terdengar meneriakkan "cao," sebuah sumpah serapah dalam bahasa Mandarin sebagaimana PikiranRakyat-Pangandaran.com kutip dari The Korea Times.

Badan Badminton Korea telah mengajukan pengaduan ke BWF atas sumpah serapah pemain China Chen Qing Chen selama pertandingan ganda putri melawan Korea ini.

Baca Juga: Jelang Liga Inggris, Kampanye Anti Rasisme Tetap Berlanjut

Asosiasi Bulu Tangkis Korea telah memutuskan untuk membawa kasus ini ke BWF, alih-alih Komite Penyelenggara Internasional (IOC).

IOC sebenarnya tidak memiliki aturan yang melarang sumpah serapah selama pertandingan.

Di sisi lain, kode etik BWF menyatakan bahwa atlet tidak boleh menggunakan kata-kata yang umum diketahui dan dipahami dalam bahasa apa pun dianggap senonoh atau tidak senonoh dan diucapkan dengan jelas dan cukup keras untuk didengar oleh wasit atau penonton.

Baca Juga: Ketegangan Iran Meroket, Kapal AS 'Dibajak' di Lepas Pantai UEA

Chen Qing Chen mengulangi kata itu tanpa henti di set pertama saat ia kalah dari pemain Korea. Ia bahkan melanjutkan kata kotor ini usai dirinya menang di set kedua dan ketiga.

Karena Olimpiade diadakan tanpa penonton, komentar Chen Qing Chen terdengar jelas di seluruh siaran langsung.

Setelah pertandingan hari Selasa, Chen meminta maaf atas kesalahpahaman atau pelanggaran yang mungkin ditimbulkan oleh teriakannya tersebut.

Baca Juga: Media Asing Soroti Bonus Fantastis untuk Greysia Polii/Apriyani Rahayu: Indonesia adalah Penggila Badminton!

Chen Qing Chen pun berjanji bahwa dirinya akan memperbaiki diri dengan lebih berhati-hati dalam pengucapannya.

"Itu hanya dorongan diri untuk mencetak poin. Saya tidak berharap pengucapan saya yang buruk menyebabkan kesalahpahaman bagi siapa pun. Saya juga akan menyesuaikan pengucapan saya," ujarnya.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Korea Times


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x