Network
PR PANGANDARAN - Legenda bulu tangkis sekaligus peraih emas Olimpiade Athena 2004, Taufik Hidayat, ikut menyoroti fenomena 'demam' Olimpiade Tokyo yang melanda Indonesia.
Fenomena 'demam' Olimpiade ini disoroti Taufik Hidayat usai para atlet Indonesia terutama cabor bulu tangkis menyumbang medali di Olimpiade Tokyo 2020.
Antusiasme meningkat usai Greysia Polii dan Apriyani Rahayu berhasil menjadi penerus Taufik Hidayat sebagai juara Olimpiade Tokyo 2020.
Baca Juga: 50 Persen Populasi AS Telah Divaksinasi Penuh, Gedung Putih: Lanjutkan!
Oleh karena itu, Taufik Hidayat menyebut fenomena ini sebagai euforia merayakan kemenangan.
Meski demikian, Taufik Hidayat justru miris saat membicarakan nasib atlet-atlet ini selanjutnya.
Taufik Hidayat mengatakan bahwa perhatian pemerintah masih kurang di dunia olahraga meski Greysia Polii/Apriyani Rahayu diberi bonus fantastis sebanyak Rp5 Milyar.
Baca Juga: Ikan dengan Gigi seperti Manusia Ditemukan Nelayan di Amerika Serikat
Taufik Hidayat mengatakan bahwa atlet seharusnya mendapat perhatian lebih dari sekadar bonus.
"Ini kan lagi euforia bulutangkis. Agar perhatiannya ke pihak olahraga. Kalo lagi juara, kayak gini euforia. Kalo menjadikan itu gak gampang. Dan itu butuh proses yang lama," kata Taufik Hidayat sebagaimana PikuranRakyat-Pangandaran.com dikutip dari kanal YouTube YouTube NGOBROL ASIX yang diunggah Jumat, 6 Agustus 2021.
Pasalnya, kehidupan atlet Indonesia belum terjamin karena olahraga bukanlah prioritas negara Indonesia.
Baca Juga: Diserang Buaya, 2 Tentara Australia Ini Alami Luka Parah
Ia mengatakan hal ini secara blak-blakan saat menjadi bintang tamu dalam podcast Anang Hermansyah tersebut.
Taufik Hidayat mengakui adanya apresiasi pemerintah pada Greysia dan Apriyani Rahayu dengan memberi bonus 5 M.
Meski demikian, Taufik Hidayat menyoroti bahwa terdapat hal terpenting yang harus juga diperhatikan oleh pemerintah.
Baca Juga: AS Beri Tawaran Perlindungan Sementara Bagi Hong Kong, China Marah Besar: Upaya Sia-sia!
Mereka adalah bibit atlet dan para mantan atlet yang jarang mendapat perhatian dan sokongan dana.
Taufik Hidayat menyebut risiko yang ditanggung para bibit atlet bulu tangkis ini sudah berat meski masih kecil.
"Sekali kita milih bulu tangkis, kita gak bisa dua-duanya. Antara sekolah dan olahraga," ungkap Taufik Hidayat.
Baca Juga: Innalillahi, Marshanda Berduka: Caca Ga Percaya Oma Udah Ga ada
Mereka harus berjuang dan merelakan masa sekolah dan remaja mereka bila memilih menjadi atlet profesional.
Taufik Hidayat menyebut Indonesia bisa melampaui prestasi yang diraih di Olimpiade Tokyo kali ini.
Hal ini bisa dilaksanakan bila pemerintah benar-benar serius untuk menjalankan hal ini.
Baca Juga: Bulu Tangkis Selalu Sumbang Medali Emas, Taufik Hidayat Malah Kritik Pemerintah: Belum Jadi Prioritas!
Ia pun membandingkam fasilitas stadion yang dimiliki Indonesia dan Tiongkok sebagai negara besar bulu tangkis.
Taufik Hidayat menyebut bahwa Indonesia hanya memiliki istora yang dianggap layak untuk kelas internasional.
Di sisi lain, Tiongkok memiliki stadion berkelas Olimpiade di berbagai kota besarnya untuk mengadakan berbagai turnamen.
Baca Juga: Innalillahi, Kabar Duka Datang dari Andi Arsyil: Mohon Dimaafkan Segala Dosa-dosa Beliau
Dengan keadaan yang masih jauh dari harapan, Taufik Hidayat pun meminta agar pemerintah memprioritaskan olahraga.
"Nah, perhatian itulah. Saya minta bulu tangkis jadi prioritas," ujarnya tegas.
Ia menyarankan agar atlet yang berprestasi bisa diberi tunjangan meskipun tak begitu besar jumlahnya sebagai apresiasi orang-orang yang telah mengharumkan Indonesia ini.***
Artikel Rekomendasi