Network
PANGANDARAN TALK - Kabar duka terus berdatangan pasca terjadinya tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang awal Oktober lalu.
Ratusan orang menjadi korban yang disinyalir akibat sesak nafas setelah berdesak-desakkan menuju pintu keluar stadion.
Setelah Andy Setiawan yang akhirnya menghembuskan nafas setelah menjalani perawatan intensif selama 18 hari di rumah sakit.
Kini Revano Dwi Afriansyah menjadi korban tewas sekaligus menambah daftar panjang korban tragedi berdarah di Stadion Kanjuruhan Malang.
Siswa kelas 3 Sekolah Menengah Kejuruan yang saat ini menjadi korban tewas ke 134 setelah menjalani perawatan.
Baca Juga: Lakukan Program Latihan Mandiri, Pemain Persib Ini Ungkapkan Kesulitan
Siswa yang saat ini sedang menjalani masa PKL tersebut harus menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah sakit Saiful Anwar Malang.
Pantas saja, suporter Aremania melakukan aksi unjuk rasa untuk menuntut diusutnya kasus kerusuhan secara tuntas.
Pasalnya, ratusan korban telah jatuh ditangan aparat keamanan yang secara berlebihan menangani kerusuhan ai stadion Kanjuruhan Malang.
Tragedi Kanjuruhan terjadi usai pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya di pekan ke 11 BRI Liga 1 2022/2023.
Akibat tragedi tersebut, beberapa pihak dipanggil oleh pihak yang berwajib untuk memberikan keterangannya.
PSSI, PT LIB, Indosiar dan aparat keamanan menjadi pihak-pihak yang harus mempertanggung jawabkan kebijakannya.
Kamis lalu, Ketua Umum PSSI Telah menjalani pemeriksaan selama lima jam untuk menjadi saksi tragedi Kanjuruhan.
Setelah mangkir di pemanggilan pertama, akhirnya Mochamad Iriawan hadir bersama pengurus PSSI Ahmad Riyadh.
Terkesan bungkam, Mochamad Iriawan hanya menjawab beberapa pertanyaan dari awak media.
Sisa pertanyaan lainnya dijawab oleh Ahmad Riyadh yang bertugas sebagai juru bicara Ketua Umum PSSI.***
Artikel Rekomendasi