Network
Tahun 1948 merupakan Olimpiade ke-14 setelah 8 tahun sebelumnya tidak terlaksana dikarenakan terjadinya perang dunia ke II.
Sutan Syahrir dan Haji Agus Salim adalah dua tokoh pahlawan yang memperjuangkan Tanah Air untuk meyakinkan pada kancah dunia jika sesungguhnya Indonesia sudah merdeka dari jajahan bangsa asing dan layak untuk mengikuti Olimpiade.
Baca Juga: Corona Jakarta Semakin Mengkhawatirkan, Anies Baswedan Terpaksa Tarik Rem Darurat
Namun, para atlet Indonesia harus menelan pil pahit karena paspor yang mereka gunakan pada saat itu tidak diakui oleh pemerintah Inggris.
Pemerintah Inggris hanya mengakui jika para atlet Indonesia menggunakan paspor Belanda.
Pada akhirnya Indonesia pun batal mengikuti Olimpiade yang diselenggarakan di Inggris pada 1948.
Baca Juga: Ardhito Diserang Gegara Curhat di Twitter, Netizen: Sok Merasa Terzolimi dan Paling Menderita!
Berkaca dari sana, maka pemerintah Indonesia memutuskan untuk mendirikan olahraga sendiri yang dikelola oleh pemerintah Indonesia yaitu sebuah pekan olahraga yang pernah dilakukan oleh ISI sebelumnya.
Penunjukkan Stadion Sriwedari sebagai tempat penyelenggaraan pekan olahraga untuk pertama kalinya karena pada saat itu mempunyai fasilitas yang cukup memadai dalam menyelenggarakan pekan olahraga.
Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menunjuk Surakarta sebagai tempat penyelenggaraan PON I pada tanggal 9 sampai 12 September 1948.
Artikel Rekomendasi