Ini Dia Arti dan Ciri-ciri Strict Parents serta Pengaruhnya Terhadap Anak

4 Juli 2022, 15:30 WIB
Ini Dia Arti dan Ciri-ciri Strict Parents serta Pengaruhnya Terhadap Anak /unspalsh.com/photo/Annie Spratt

PANGANDARAN TALK - Dari sisi psikologi dalam artikel ini akan menjelaskan pengertian Strict Parents dan juga ciri-ciri Strict Parents.

Orang tua tentunya mengharapkan anaknya tumbuh menjadi pribadi yang baik. Pada upayanya orang tua berusaha untuk menjaga anaknya dari segala hal-hal yang tidak baik.

Namun bagaimana jika sikap orang tua dalam menjaga anak terlalu berlebihan, karena hal tersebut dapat berdampak pada kesehatan mental sang anak.

Maksud dari sikap yang terlalu berlebihan itu ialah apabila orang tua memaksakan kehendaknya secara berlebihan untuk menjadikan sang anak apa yang orang tua itu mau, melainkan bukan dari apa yang anak itu mau.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Tidak Nyaman Ketika di Tengah Keramaian? Bisa Jadi Karaktermu 'Lone Wolf'. Ini 9 Cirinya

Jika hal tersebut terjadi, ini akan berpengaruh terhadap perkembangan potensi yang dimiliki oleh anak tersebut. Anak akan mengikuti perintah dari orang tuanya walaupun anak itu sulit untuk menerimanya.

Berikut fakta-fakta mengenai 'Strict Parents' yang telah PangandaranTalk.com rangkum dari berbagai sumber.

Pengertian Strict Parent

Dari sisi psikologi, arti strict parents adalah orangtua yang menempatkan standar tinggi dan suka menuntut anak.

Orangtua yang menganut gaya pengasuhan ini dapat bersifat otoritatif atau otoriter. Strict parents yang otoriter ditandai dengan perilaku dingin, tidak responsif, dan tidak suportif terhadap anaknya.

Baca Juga: Tes Psikologi: 6 Ciri Seseorang Punya IQ Tinggi, tetapi Rendah pada EQ

Peraturan yang mereka buat biasanya sangat ketat dan sewenang-wenang. 

Ciri-ciri Strict Parents

Menurut sehatq.com dan ditinjau oleh dr. Reni Utari, Ciri-ciri Strict Parents terlihat kepada orang tua sebagai berikut :

1. Menuntut, tapi tidak responsif

Strict parents dengan sifat otoriter memiliki banyak peraturan yang berdampak pada hampir setiap aspek dalam kehidupan anak, baik itu di rumah atau di tempat umum.

2. Minim kasih sayang

Orangtua yang ketat dapat terlihat dingin, kasar, serta jauh dari anak-anaknya. Mereka cenderung berteriak pada anak dan jarang memberikan dukungan atau pujian.

3. Menerapkan terlalu banyak aturan
Menerapkan terlalu banyak aturan. Kondisi ini akan membuat anak merasa terkekang karena harus mengikuti semua aturan yang dibuat orangtuanya.

4. Memberikan hukuman fisik

Strict parents yang otoriter tidak ragu-ragu memberikan hukuman fisik, misalnya memukul, menendang, atau menampar anak.

5. Tidak memberikan pilihan pada anak
Orangtua yang otoriter dan menganut gaya asuh strict parents juga tidak memberikan anak pilihan. Mereka membuat peraturan sendiri tanpa meminta opini dari anak terlebih dahulu.

Pengaruh 'Strict Parents' yang diberikan kepada anak.

Pengaruh Strict Parent yang ditimbulkan kepada anak sebagai berikut :

1. Anak penuh dengan rasa Depressi dan Tidak Bahagia

Dalam jurnal yang berjudul The Journal of Psychology mengatakan bahwa anak-anak yang memiliki orang tua dengan sifat Strict Parent, cendrung anak-anak itu tumbuh dengan rasa cemas dan khawatir bahkan depressi.

2. Mengundang gangguan perilaku pada anak

Pola asuh yang terlalu ketat dianggap bisa menimbulkan gangguan perilaku pada anak. Sebab, anak dapat mencontoh perilaku orangtua yang menganut gaya asuh strict parenting.

Saat orangtua mendisiplinkan anak dengan kekerasan, ancaman, paksaan, serta hukuman, bisa saja anak menjadi menirunya.

3. Membuat anak suka berbohong

Saat anak didisiplinkan dengan kekerasan, pengekangan, dan tanpa kasih sayang, rasa takut dapat muncul. Untuk menghindari hukuman dari orangtuanya, mereka bisa berbohong.

Misalnya, anak dapat berperilaku baik di depan orangtuanya. Namun, saat sedang tidak di rumah, mereka bisa kembali melakukan perilaku buruk.

4. Menjadikan anak tukang bully

Berdasar penelitian dari American Psychological Association mengungkapkan, pola asuh otoriter dapat membuat anak menjadi tukang bully atau berteman dengan orang-orang yang suka bully.

Orangtua yang menggunakan kekerasan untuk mendapatkan apa yang mereka mau dari anaknya dapat mengundang sifat bully atau perundungan pada si kecil.

Anak-anak nantinya belajar bahwa mereka bisa menggunakan paksaan dan kekerasan untuk mendapatkan apa yang mereka mau dari teman-temannya.

5. Menjadikan anak tidak percaya diri

Memiliki orangtua dengan gaya asuh strict parents membuat anak-anak terbiasa didikte. Mereka merasa tidak percaya diri untuk membuat keputusan sendiri karena takut keputusan yang dibuat nantinya salah.***

Editor: Atep Abdilah

Tags

Terkini

Terpopuler