fPR PANGANDARAN – Ahli Epidemiologi Lapangan dari Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dr. Yudhi Wibowo mengatakan wacana pembukaan sekolah harus berdasarkan parameter kesehatan yang ada pada suatu daerah.
“Wacana pembukaan sekolah lebih baik tetap melihat pada parameter kesehatan dalam pengendalian Covid-19 di setiap daerah,” katanya di Purwokerto-Jawa Tengah pada Sabtu, 28 November 2020.
Ia mencontohkan, pada daerah yang masuk zona oranye maka pembelajaran tatap muka perlu dikaji dan disesuaikan dengan proses pengendalian pandemi.
Baca Juga: Cara Menghasilkan Banyak Uang Berdasarkan Zodiak: Aries Bangun Start Up, Leo Tunjukan Inisiatifmu!
Namun demikian, kata dia, proses persiapan menuju pembelajaran tatap muka harus tetap dilanjutkan dan juga dipersiapkan. “Karena menurut saya penutupan sekolah yang terlalu lama juga dikhawatirkan punya efek luar biasa bagi perkembangan psikomotor anak didik,” ujarnya.
Karena itu, kata dia, upaya simulasi bisa menjadi salah satu mitigasi untuk mengukur kesiapan dan mengurangi resiko.
“Sebaiknya satuan pendidikan benar-benar siapkan diri supaya patuh pada protokol kesehatan. Jika ada kasus positif, maka dilakukan penelusuran kontak erat, segera liburkan minimal tiga hari untuk dilakukan desinfeksi dan lain sebagainya,” ucapnya.
Baca Juga: Cek Fakta: Habib Rizieq Shihab Dikabarkan Kritis Gegara Positif Covid-19, Benarkah?
Dia juga mengapresiasi langkah pemerintah dalam mengeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama (Menag), Menteri Kesehatan (Menkes), dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Semester Genap Tahun Ajaran dan Tahun Akademik 2020 / 2021 di Masa Pandemi Covid-19.
“Langkah ini baik karena seperti saya katakan tadi bahwa penutupan sekolah yang terlalu lama juga punya efek luar biasa bagi perkembangan psikomotor anak didik,” ungkapnya.
Artikel Rekomendasi