Network
PR PANGANDARAN - Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) akan masuk lebih dulu untuk mengikuti proses belajar mengajar secara tatap muka.
Pernyataan itu dibenarkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, lantaran mereka dianggap lebih paham penerapan protokol kesehatan dibanding adik-adik dibawahnya.
Sebagaimana diketahui, Pemerintah Indonesia akan membuka kembali sekolah untuk mereka yang bertempat di zona hijau pada 13 Juli 2020 mendatang.
Baca Juga: Rusak Mental dan Fisik Prajurit Korsel Selama 40 Tahun, Kim Jong Un Wajib Bayar Denda Rp 506 Juta
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim secara bertahap akan membuka SMP dan SMA baru setelah itu, sekolah dasar dan pendidikan anak usia dini (PAUD).
“Jadinya pembukaan terjadi secara sangat pelan-pelan, dimulai SMA dan SMP dulu hanya untuk di zona hijau, dua bulan lagi baru SD, baru dua bulan lagi PAUD,” ungkap Nadiem saat mendampingi Wakil Presiden di Sukabumi, Jawa Barat, Ranu 8 Juli 2020.
Ia menganggap anak yang lebih tua bisa lebih paham untuk menerapkan jaga jarak serta protokol kesehatan lainnya dibanding anak-anak kecil yang cukup sulit untuk diatur.
Baca Juga: Ini Sosok Berjasa Ekstradisi Pembobol Kelas Kakap Maria Lumowa yang Raup Rp 1,7 T dari Bank BNI
“Untuk anak-anak yang lebih tua umurnya, protokol kesehatan, sosial distancing dan menjaga jarak itu jauh lebih mudah, maka ini adalah pra awal daripada pembukaan kembali sekolah tatap muka,” tuturnya, dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs PMJ News.
Namun meski sekolah akan mulai dibuka kembali, semua harus tetap mengikuti protokol yang sudah diberitahukan oleh Pemerintah.
Artikel Rekomendasi