PANGANDARAN TALK - Persib Bandung terlibat duel panas dengan Bali United di Piala Presiden 2022.
Empat dari lima klub liga satu yang menempati peringat lima besar tergabung dalam satu grup di Piala Presiden.
Grup tersebut adalah Grup C yang berisikan Persib Bandung, Bali United, Bhayangkara FC, dan Persebaya Surabaya.
Duel panas pun sudah diperkirakan hingga grup ini dijuluki sebagai grup neraka.
Rupanya bualan tersebut terbukti dalam laga pertama di Grup C yang mempertemukan Persib Bandung vs Bali United.
Baca Juga: Piala Presiden 2022: Tekan Bhayangkara FC, Persebaya Terapkan Strategi Ini
Pertandingan tersebut membuat orang geleng-geleng kepala karena banyaknya drama yang terjadi.
Lalu drama apa saja yang terjadi dalam pertandingan tersebut? Simak informasinya berikut ini
1. Dedi vs Eber
Pertikaian Dedi Kusnandar dan Eber Bessa menjadi sorotan dari mulai babak pertama. Kedua pemain tersebut kerap kali beradu tegang hingga harus dilerai oleh wasit. Puncaknya Eber Bessa harus mendapatkan kartu merah dan keluar dari pertandingan lebih dulu.
2. Kartu Kuning
Menjadi salah satu wasit yang sangat tegas, keputusan Fariq Hitaba dalam memberikan ketegasan untuk kedua tim ini bikin geleng-geleng kepala. Bagaimana tidak, akibat ketegasannya dan tensi permainan tinggi membuat kartu kuning sukses dikeluarkan sebanyak 13 kali.
Baca Juga: Ada yang Lakukan Aksi Konyol Menyalakan Flare dan Nyanyian Rasis di GBLA, Ini Sikap Tegas Persib!
3. Hands Ball
Drama handball ini sukses membuat pemain baru Persib Ciro Alves gregetan. Drama ini terjadi ketika Ciro Alves yang mencoba menyerang gawang Bali United namun Leonardo Tupamalu jatuh hingga tangannya menghalangi laju bola, meskipun hal tersebut terjadi didepan mata wasit namun wasit tidak menyatakan handsball. Hal tersebut sontak membuat orang lain geleng-geleng kepala dan menuai pro kontra.
4. Guling-guling
Dalam pertandingan kali ini, kita dapat menyaksikan banyak pemain yang terjatuh bahkan sampai ada yang guling-guling. Hal tersebut tidak hanya terjadi satu kali bahkan sering hingga mengulur waktu pertandingan.
5. Flare
Antusiasme bobotoh yang sangat tinggi ketika tim Maung Bandung memberikan gol balasan ke tim Serdadu Tridatu tidak bisa dielakan. Saking senangnya, beberapa oknum bobotoh melanggar aturan Piala Presiden dengan membawa dan menyalakan flare hingga membuat lapangan penuh asap dan dihentikan sementara.
6. Tambahan Waktu
Terakhir, usai drama-drama yang terjadi diatas membuat pertandingan beberapa kali dihentikan. Hal tersebut tentu berpengaruh untuk tambahan waktu yang akan diberikan. Tidak disangka, tambahan waktu pada pertandingan ini sukses buat orang yang melihat shock. Bagaimana tidak, pada babak pertama tambahan waktu sebanyak 8 menit dan babak kedua 15 menit, waktu tersebut tentu dinilai diluar batas wajar.
Terlepas dari drama yang telah terjadi, usai laga selesai para pemain dan official tim langsung bersalaman dan berpelukan sebagai tanda sportifitas.***