Bahkan dilihat dari segi kesehatan pun, asap dari cerawat pastinya akan membahayakan orang lain, paling tidak sesak napas.
Selain aksi menyalakan flare, hal yang sangat disayangkan juga terjadi ketika terdengar nyanyian rasis, yang juga sama sekali tidak dibenarkan terjadi dalam pertandingan.
Harusnya sebuah dukungan kepada klub merupakan hal baik dan perlu disampaikan secara baik juga, tanpa sedikit pun menyinggung pihak lain.
"Semoga di pertandingan-pertandingan selanjutnya, tidak hanya di Stadion GBLA, tapi di manapun dan kapanpun PERSIB bertanding, seluruh Bobotoh dapat menjunjung tinggi nilai sportivitas, menghormati dan menaati semua aturan pertandingan termasuk juga untuk tidak membawa senjata tajam (sajam) dan benda-benda berbahaya lainnya," demikian tatemen resmi dari Official Persib, dikutp Pangandaran Talk dari laman resmi Persib, Selasa (13/6).
Jika bobotoh mau memberikan dukungan yang sehat, tentunya Persib bisa menjalani pertandingan dengan maksimal, tanpa harus membuat pertandingan terhenti.
Karena sejatinya, setiap momen di saat pertandingan terhenti, sebuah rencana di dalam permainan pun akan terganggu, termasuk ketika tim Pangeran Biru berusaha untuk membalikkan keadaan atas Bali United.
"Karena itu, kami berharap seluruh bobotoh dapat menaati dan menghormati semua aturan yang telah ditetapkan oleh PSSI dan operator Piala Presiden dan Liga 1, PT. Liga Indonesia Baru (LIB), agar terciptanya suasana pertandingan yang kondusif, tertib, aman dan nyaman, sehingga menjadi penyemangat kepada para pemain dan juga antar sesama bobotoh," tegas Official Persib.
Adapun friksi atau ketegangan yang terjadi selama pertandingan di antara kedua tim merupakan hal yang lumrah di dalam sepakbola.
Baca Juga: Tak Puas Lawan Bali United, Ini Ancaman David Da Silva Buat Persebaya Surabaya
Artikel Rekomendasi