Hari Puisi Sedunia, Mengingat Kembali Sosok Chairil Anwar ‘Si Binatang Jalang’, Pelopor Puisi Indonesia Modern

- 21 Maret 2022, 11:27 WIB
Perjalanan Chairil Anwar, Dimusuhi kelompok penyair Lekra, Pelopor Sastra Modern Angkatan 45
Perjalanan Chairil Anwar, Dimusuhi kelompok penyair Lekra, Pelopor Sastra Modern Angkatan 45 /https://Kemdikbud.go.id/

Baca Juga: Jurus Jitu Rahasia Merawat Bunga Mawar agar Tampil Cantik dan Menawan

Lalu, menjelmalah sosok Chairil Anwar yang hidup hanya dengan menggubah syair, mendapatkan uang dari hasil menulis sajak.

Pada bulan Januari sampai Maret 1948, Chairil Anwar bekerja menjadi redaktur majalah Gema Suasana. Namun, karena merasa tidak puas, ia mengundurkan diri dari pekerjaan itu.

Dia kemudian bekerja sebagai redaktur di majalah Siasat sebagai pengasuh rubrik kebudayaan "Gelanggang" bersama dengan Ida Nasution, Asrul Sani, dan Rivai Apin.

Chairil Anwar kemudian merencanakan untuk mendirikan sebuah majalah kebudayaan yang bernama "Air Pasang" dan "Arena". Namun, rencana itu belum juga terwujud hingga Chairil Anwar meninggal dunia.

Baca Juga: Chord Gitar Dasar ‘Hati-hati Di Jalan’ – Tulus Paling Mudah Dimainkan

Dari perkawinannya dengan Hapsah, Chairil Anwar dikaruniai seorang anak yang bernama Evawani Alissa dipanggil Eva yang lahir pada tanggal 17 Juni 1947.

Sejak perceraian dengan Hapsah itu kesehatan Chairil Anwar menurun. Pada tanggal 23 April 1949 ia diopname di CBZ (sekarang Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo) karena sakit paru-paru.

Lalu pada tanggal 28 April 1949 Chairil Anwar meninggal dunia pukul 14.30. Jenazahnya dimakamkan pada tanggal 29 April 1949 di Pemakaman Umum Karet, Jakarta Selatan, dengan memperoleh perhatian besar dari masyarakat.

Karya-karya puisi Chairil Anwar dimulai pada tahun 1942 ketika ia mencipta sebuah sajak yang berjudul "Nisan".

Halaman:

Editor: Fikri Mahendra

Sumber: Kemendikbud


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x