Hiasi Langit Indonesia Malam Ini, Istilah Pink Moon Ternyata Berasal dari Budaya AS

27 April 2021, 21:20 WIB
Ilustrasi, langit malam ini akan mendapat hiasan cerah dengan kehadiran fenomena supermoon 'Pink Moon' yang istilahnya berasal dari budaya AS.* /PIXABAY

PR PANGANDARAN - Indonesia akan mendapat cerah dengan keindahan langit malam ini, tepatnya melalui fenomena langka supermoon "Pink Moon" yang telah dikonfirmasi oleh Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) pada Selasa, 27 April 2021.

Dalam detailnya, Pink Moon yang akan menghiasi langit malam ini terjadi dengan jam yang berbeda, berdasarkan tiga zona waktu di Indonesia, seperti pukul 22.29 WIB atau 23.29 WITA atau 00.29 WIT.

Menurut Lapan, Pink Moon yang hadir di langit malam ini akan membuat bulan hanya berjarak 357.615 kilometer dari bumi sehingga disebut fenomena Supermoon.

Baca Juga: Dukung Galang Dana Kapal Selam Ganti KRI Nanggala 402, Prof Zubairi Dicecar Netizen: Susah Auditnya

Sedangkan menurut informasi akun instagram Observatorium Bosscha (@bosschaobservatory), peristiwa Supermoon terjadi saat Bulan berada pada atau di dekat titik terdekatnya dengan Bumi di orbit peredarannya, atau disebut sebagai titik perigee.

Perbesaran ini sebenarnya tidak terlihat secara signifikan karena rata-rata bulan hanya akan terlihat sekitar 7 persen lebih besar dari ukuran biasanya dan sekitar 15 persen lebih terang.

Artikel ini telah tayang sebelumnya di prfmnews.pikiran-rakyat.com dengan judul "Fenomena Langka Pink Moon akan Terjadi Malam Ini di Indonesia, Apa Itu Pink Moon?"

Namun perlu diketahui, meski bernama Pink Moon, fenomena Supermoon malam ini tidak akan benar-benar berwarna pink atau merah muda.

Baca Juga: Jadi Pelatih Termahal, Julian Nagelsmann Resmi ke Bayern Munich dengan Biaya Kepindahan Rp436 Miliar

Sebab, istilah "Pink Moon" berasal dari sebuah almanak yang terbit di Amerika Serikat dan Kanada, yaitu The Old Farmer's Almanac.

Sebutan ini berasal dari budaya Amerika setempat dan juga Eropa, karena bulan April merupakan dimulainya musim semi di belahan Bumi utara, Bulan purnama diberikan sebutan sesuai dengan suasana musim tersebut.

Warna pink atau merah muda melambangkan bunga Phlox subulata yang berasal dari daerah Amerika Utara yang bermunculan di awal musim semi.

Selain itu, terdapat juga sebutan lain dari kebudayaan Amerika untuk Bulan purnama di bulan April berdasarkan hewan-hewan yang bermunculan ketika musim semi dimulai, di antaranya : Bulan ketika bebek kembali, Bulan ketika angsa bertelur, dan Bulan katak.***(Rizky Perdana/prfmnews.Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: PRFM News

Tags

Terkini

Terpopuler