Peneliti: Lonjakan Drastis Suhu Bumi ke Level Paling Terburuk Sejak 125.000 Tahun Terakhir di Dunia

2 Juli 2020, 14:54 WIB
Ilustrasi peningkatan suhu bumi akibat perubahan iklim //Pixabay

PR PANGANDARAN - Ilmuwan India mengambil bantuan dari database 'Temperatur 12K' yang dikembangan oleh tim peneliti tahun ini.

Merujuk pada hasil dari 1.319 catatan data yang dikumpulkan lebih dari 600 situs seluruh dunia, peneliti menemukan tren lonjakan suhu Bumi menjadi tingkat yang terburuk.

Bahkan dikatakan lonjakan itu belum pernah terlihat selama 125.000 tahun terakhir.

Baca Juga: Aksi Nakal Pegawai Intip Belahan Dada Pelanggan Lewat CCTV, Starbucks: Kami Janji Akan Tindak Tegas

Sebuah penelitian yang diterbitkan jurnal Nature menunjukan bahwa ilmuwan memetakan suhu selama 12.000 tahun terakhir guna melihat tren perubahan suhu.

Lebih lanjut, mereka merekonstruksi suhu menggunakan inti glasial, danau dan juga sedimen laut dari periode waktu saat ini.

Selain itu, Ilmuwan juga mengambil bantuan endapan yang ditemukan di gua, karang dan fosil larva serangga untuk menunjukkan suhu di mana tersimpan.

Baca Juga: Penuh Perjuangan, Detik-detik Wanita Bersalin di Parkiran Rumah Sakit

Hasil analisis rekonstruksi suhu 12.000 tahun tidak dapat dibandingkan dengan dekade sebelumnya.

"Ada kemungkinan bahwa terakhir kali suhu global rata-rata bertahan 1 derajat celcius di atas abad ke-19 sebelum Zaman Es terakhir, kembali sekitar 125.000 tahun yang lalu ketika permukaan laut sekitar 20 kaki lebih tinggi dari hari ini," kata Darrel Kaufman selaku penulis utama studi ini.

Seperti diberitakan Pikiran-rakyat.com, Michael, seorang profesor menjelaskan pendinginan awal Bumi didorong oleh siklus yang lebih lambat di orbit Bumi.

Baca Juga: Viral, Video Pegawai Starbucks Ketahuan Intip Bagian Intim Pelanggan Lewat CCTV, Netizen RI Ngamuk

"Ini (pendinginan) mengurangi jumlah sinar matahari musim panas di belahan bumi utara, yang berpuncak pada Zaman Es Kecil," kata Michael.

Peneliti mengatakan bahwa semua itu berubah ketika revolusi industri mulai berlaku, suhu menjadi naik dan terus berlanjut hingga sekarang.

“Zaman yang terakhir ini kemungkinan lebih dingin daripada apa yang akan terjadi pada suhu rata-rata selama sisa abad ini dan seterusnya, kemungkinan besar akan terus melebihi 1 derajat celcius di atas perkiraan sebelumnya karena suhu industri," kata Nicholas McKay selaku rekan penulis penelitian.

Baca Juga: Rumor Ahok Gantikan Erick Thohir Jadi Menteri BUMN Imbas Reshuffle Menguat dalam Pesan Berantai WA

Dia juga menambahkan bahwa iklim masa depan Bumi akan sangat tergantung pada pengaruh faktor manusia, terutama penumpukan gas rumah kaca.

Iklim masa depan juga akan dipengaruhi oleh faktor-faktor alam dan akan ditambah lagi berbagai macam sistem iklim.***(Julkifli Sinuhaji/PR.Com)

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler