WhatsApp Tuai Kontroversi, Pengguna Beralih ke Signal dan Telegram Usai Disarankan Elon Musk

- 8 Januari 2021, 19:49 WIB
WhatsApp bikin kebijakan memberikan data penggunanya pada Facebook, penggunannya sontak khawatir akan keamanan data-data pribadinya.
WhatsApp bikin kebijakan memberikan data penggunanya pada Facebook, penggunannya sontak khawatir akan keamanan data-data pribadinya. /PIXABAY/

PR PANGANDARAN – Aplikasi perpesanan terenkripsi yakni WhatsApp yang terkenal dengan layanannya yang berfokus pada privasi, kini mulai mendesak para penggunanya untuk juga membagikan data pribadinya ke Facebook yang adalah perusahaan induknya.

Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Business Insider yang diunggah pada Kamis, 7 Januari 2021 waktu Amerika Serikat, WhatsApp memberikan pengumuman yang disampaikan kepada pengguna pada Rabu, 6 Januari 2021.

Dalam pesan yang disampaikan, pengguna diharapkan untuk menyetujui Facebook dan anak perusahaannya dalam mengumpulkan data WhatsApp termasuk nomor telepon pengguna, nomor telepon kontak, lokasi, dan lainnya.

Baca Juga: Segera Cek dtks.kemensos.go.id Sekarang! Ada BST Rp300 RIbu Cair untuk Pemilik Kartu KIS

Jika pengguna tidak menyetujuinya sebelum 8 Februari, Anda akan kehilangan akses WhatsApp.

Dengan adanya langkah yang diambil oleh WhatsApp tersebut, Elon Musk, salah satu orang terkaya di dunia yang telah berhasil mengalahkan CEO Amazon ini menyarankan untuk menggunakan Signal.

Elon Musk yang beberapa tahun terakhir ini terlihat vokal mengkritik Facebook yang diduga olehnya turut serta membantu massa yang menyerbu Capitol As pada Rabu, 6 Januari 2021, menyarankan pengikutnya untuk mengunduh Signal daripada produk Facebook meskipun tidak menyebutkannya  secara langsung.

Baca Juga: ShopeePay Bekerja Sama dengan Live.On, Hadirkan Kanal Pembayaran Digital Terbaru di Aplikasi Live.On

“Use Signal,” ujar akun Twitter elon Musk @elonmusk yang diunggah pada Kamis, 7 Januari 2021.

Selain itu, Mike Butcher, Editor dan Jurnalis, menyarankan pengikutnya juga untuk beralih ke aplikasi perpesanan terenkripsi yang lebih kecil seperti Signal dan Telegram.

"Signal dan Telegram sekarang menjadi alternatif yang lebih baik jika Anda tengah mengkhawatirkan tentang keamanan privasi Anda," cuit editor TechCrunch Mike Butcher di Twitternya @mikebutcher yang diunggah pada Kamis, 7 Januari 2021 waktu Amerika Serikat.

Baca Juga: Kelewat Pintar, Han Ji Hyun 'Seokyung Penthouse' Ungkap Pernah Diterima di 6 Universitas Berbeda

Akibatnya, disampaikan oleh pihak Signal yang merupakan aplikasi perpesanan terenkripsi dalam Twitternya @signalapp yang diunggah pada Jumat, 8 Januari 2021 bahwa ada lonjakan jumlah pengguna baru yang mendaftar ke platform Signal hingga Signal mengalami penundaan dalam verifikasi nomor telfon dari akun baru di sejumlah penyedia seluler.

“Kode verifikasi saat ini mengalami penundaan di beberapa penyedia karena begitu banyak orang baru yang mencoba untuk bergabung dengan Signal sekarang (kami hampir tidak lagi dapat mengungkapkan kegembiraan kami). Kami bekerja sama dengan operator untuk menyelesaikan masalah ini secepat mungkin. Mohon bersabar menunggu,” cuit pihak Signal. ***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Twitter Theverge Business Insider


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah