Facebook Enggan Tanggung Jawab atas 533 Juta Data Pribadi Pengguna Bocor Secara Online

- 5 April 2021, 13:45 WIB
Ilustrasi: Facebook menyatakan enggan tanggung jawab atas 533 juta data pengguna bocor secara online.*
Ilustrasi: Facebook menyatakan enggan tanggung jawab atas 533 juta data pengguna bocor secara online.* /Pexels/Icon0.com

PR PANGANDARAN – Sebanyak 533 juta nomor telepon dan data pribadi pengguna Facebook diketahui bocor secara online.

Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari World of Buzz, data pribadi pengguna yang bocor ini dapat diakses secara gratis.

Sebelumnya diketahui bahwa data ini hanya dibagikan kepada mereka yang bersedia membayarnya. Namun, insiden data pribadi bocor ini membuat sebanyak 533 juta data tersebar secara gratis di forum peretasan tingkat rendah.

Baca Juga: Arie Untung Heran Lihat Pelaku Teror Makassar dan Mabes Polri: Bunuh Diri udah Keluar dari Islam

Di antara daftar data pribadi yang terlibat seperti nomor telepon, ID Facebook, nama lengkap, lokasi, tanggal lahir.

Bukan hanya itu ada juga beberapa data yang melibatkan alamat email pengguna Facebook dari 106 negara.

Juru bicara Facebook mengatakan kepada Business Insider, bocoran data tersebut dikumpulkan saat Facebook menghadapi masalah keamanan pada 2019.

Dijelaskan pula bahwa kerentanan keamanan diperbarui pada Agustus tahun yang sama.

Baca Juga: Dibayar Rp7,2 Juta Per Kencan, Ini Pengalaman Sugar Baby Kencani Sugar Daddy

Meskipun data yang bocor mungkin berusia beberapa tahun, namun tetap berisi informasi penting dan detail pribadi pengguna Facebook yang dapat digunakan oleh penipu untuk pencurian identitas.

Alon Gal, individu yang seharusnya tanggung jawab untuk mendeteksi masalah kebocoran data memberikan pendapatnya.

Ia  berpendapat bahwa Facebook mungkin tidak memiliki cukup pilihan atau ruang untuk mengatasi masalah yang terjadi setelah data pribadi bocor tersedia secara gratis.

Ia menambahkan, yang bisa dilakukan raksasa media sosial itu adalah menasihati setiap pengguna untuk melakukan tindakan pencegahan.

Baca Juga: Sesalkan Zakia Aini Ditembak Mati Polisi, Nyai Ratu Kidul Lebih Setuju Dilumpuhkan Agar Polisi...

Tindakan pencegahan dilakukan dengan segala kemungkinan seperti taktik phishing maupun penipuan data pribadi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Melihat masalah ini ditambah dengan skandal Cambridge Analytica yang melibatkan data 80 juta pengguna yang terjadi beberapa tahun lalu menimbulkan lebih banyak pertanyaan serta persepsi buruk terhadap Facebook.

Hal ini berkaitan tentang bagaimana mereka sebenarnya melindungi data pengguna.

Sebagai pengingat, Facebook perlu melakukan tindakan pencegahan karena merupakan peluang bagi para peretas dan pihak tidak bertanggung jawab lainnya untuk memanipulasi kebocoran data.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: World Of Buzz


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah