Bosan Pakai Masker 'Biasa', Studi Baru Pamerkan Masker Khusus yang Miliki Sensor Deteksi Covid-19

- 30 Juni 2021, 20:15 WIB
Karena bosa pakai masker yang biasa, sebuah studi baru pamerkan masker khusus yang bisa deteksi Covid-19 dengan informais instan.
Karena bosa pakai masker yang biasa, sebuah studi baru pamerkan masker khusus yang bisa deteksi Covid-19 dengan informais instan. /Pexels/CDC

PR PANGANDARAN - Kebiasaan pakai masker sudah menjadi bagian gaya hidup yang berlaku selama pandemi Covid-19, tetapi baru-baru ini muncul studi baru pada Senin, 28 Juni 2021 tentang jenis masker yang dapat memberikan informasi instan tentang paparan patogen penyebab virus corona.

Lebih lanjut, studi baru yang ditemukan dalam jurnal Nature Biotechnology itu menyebut bahwa informasi instan tentang patogen penyebab virus corona dapat diambil saat orang pakai masker khusus itu karena ada sensor kecil yang dimasukkan ke dalam kain masker.

Kemudian, informasi instan tentang penyebab virus corona dalam masker khusus itu berdasarkan tes yang sangat sensitif dan dibatasi untuk penggunaan laboratorium, diintegrasikan ke dalam perangkat pintar yang dapat dikenakan, bahkan ini melebihi yang ditawarkan FitBit atau Applewatch

"Konsepnya mirip dengan cara kerja kulit kita sendiri, di mana Anda secara otomatis merasakan lingkungan Anda dengan kepekaan yang luar biasa tanpa perlu secara aktif berpartisipasi dalam detail proses itu sendiri," kata Peter Nguyen, rekan penulis yang juga seorang ilmuwan Institut Wyss di Universitas Harvard, seperti dikutip NDTV.

Baca Juga: Mengerikan, Wanita Palestina Ini Cerita Pengalaman Dapat Siksaan Bertubi-tubi dari Israel Sepanjang Ditahan

Dalam studi baru itu, para ilmuwan mampu menciptakan kembali bagian-bagian sel yang merasakan mikroorganisme berbahaya dan membekukannya.

Mereka kemudian diaktifkan kembali untuk memulai pengujian dengan menambahkan air - seperti "paket mie ramen instan", menurut Nguyen.

Sedangkan menurut peneliti tes semacam itu sebelumnya didasarkan pada sel hidup, tetapi bisa terlalu rapuh dan terkadang berbahaya dalam pengaturan non-medis.

Untuk itu, studi baru kali ini peneliti menggunakan reaksi bebas sel yang mengandung alat sel hidup tanpa sel itu sendiri.

Baca Juga: Disindir Jangan Unggah Positif Covid-19 Seusai Liburan dari Bali, Dinar Candy: Memang Ada, Tapi Aku

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x