PR PANGANDARAN - Sebuah kisah berdasarkan pengalaman mengerikan dihadirkan oleh seorang wanita Palestina bernama Mays Abu Ghosh, yang mana itu dimulai saat mahasiswa jurusan jurnalistik itu ditangkap pada Agustus 2019 hingga alami sejumlah siksaan oleh intelejen Israel
Sebelum ditahan di penjara Israel dan alami siksaan, wanita berusia 24 tahun itu diketahui ikut dalam aksi perlawanan Palestina terhadap pendudukan Israel.
Kemudian, kisah mengerikan tentang siksaan oleh intelejen Israel itu dimulai saat ia memasuki ruang interogasi penjara yang langsung diserang secara verbal.
“Mereka mengejek saya, mengatakan saya akan mati dalam interogasi,” katanya, dikutip dari Middle East Monitor.
Selain siksaan dengan verbal, Mays Abu Ghosh juga mendapatkan juga serangan fisik yang sangat tidak manusiawi.
Diketahui, saat dirinya sedang mengalami menstruasi, Mays Abu Gosh diikat ke kursi dengan tangan dan pergelangan kakinya dan meregangkan tubuhnya menjadi bentuk pisang selama berjam-jam, membuatnya tidak bisa tidur.
“Saya tidak bisa berjalan, para sipir menahan saya di sel. Sedangkan pada saat itu saya sedang mengalami menstruasi,” katanya.
“Mereka tidak memberi saya tampon atau pakaian dalam yang saya butuhkan di masa sulit ini untuk wanita manapun di dunia,” tambahnya
Baca Juga: Naomi Ramal Jodoh Rafathar di Masa Depan, Raffi Ahmad: Apa Iya Begitu? Oh My God!
Artikel Rekomendasi