Lawan Hoaks bareng Twitter dan AP, Reuters: Komitmen Kami Hentikan Informasi Salah

- 4 Agustus 2021, 12:30 WIB
Ilustrasi hoaks. Reuters, Twitter, dan AP berkolaborasi dalam memerangi hoaks di internet, berikut pernyataan masing-masing lembaga.
Ilustrasi hoaks. Reuters, Twitter, dan AP berkolaborasi dalam memerangi hoaks di internet, berikut pernyataan masing-masing lembaga. /Pixabay/geralt

PR PANGANDARAN - Dalam melawan penyebaran hoaks, Twitter akan melakukan kerja sama dengan Reuters dan Associated Press (AP).

Twitter melakukan kerja sama tersebut untuk memberikan informasi yang terpercaya di sosial medianya dan merupakan bagian dari upaya memerangi penyebaran informasi yang salah.

Hal tersebut merupakan kali pertama dilakukan Twitter bersama pers dalam meningkatkan informasi yang lebih akurat di platform media sosialnya.

Baca Juga: Wakil Presiden AS Kamala Harris Kunjungi Vietnam, Pantau Keadaan Laut Tiongkok Selatan

Menurut juru bicara Twitter, rencananya pihaknya akan bekerja terpisah dengan Reuters dan AP serta jaringan berita tersebut tidak berinteraksi satu sama lain.

Dalam sebuah pernyataan menurut kepala berita global User-generated Content (UGC) Reuters, Hazel Baker, disebutkan bahwa Reuters terus berkomitmen menghentikan penyebaran hoaks.

“Kepercayaan, akurasi, dan netral adalah inti dari apa yang dilakukan Reuters setiap hari," ujarnya.

Baca Juga: Raffi Ahmad Ungkap Uang Belanja Nagita Slavina ke Andre Taulany: Uang YouTube Buat Gigi Semua

"Nilai-nilai itu juga mendorong komitmen kami untuk menghentikan penyebaran informasi yang salah,” kata Hazel Baker, dikutip PikiranRakyat.Pangandaran.com dari ANTARA pada Rabu, 4 Agustus 2021.

Menurut Wakil Presiden Pengembangan Bisnis Global AP, Tom Januszewski, pihaknya sangat senang memanfaatkan skala serta kecepatan AP.

"Kami sangat senang memanfaatkan skala dan kecepatan AP untuk menambahkan konteks ke percakapan daring, yang dapat memanfaatkan akses mudah ke fakta," kata Tom Januszewski.

Baca Juga: Pasukan Iran Tangkap Kapal Tanker Pengangkut Minyak di Lepas Pantai Uni Emirat Arab

Pihak Twitter kini terus melakukan upaya dalam menghapus informasi bohong di platform media sosialnya.

Twitter lalu berharap agar pihaknya bisa berkolaborasi dengan kantor berita.

“Daripada menunggu sampai sesuatu menjadi viral, Twitter akan memberi konteks pada topik yang tengah berkembang atau mengantisipasi percakapan publik,” kata Twitter.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x