Pasukan Iran Tangkap Kapal Tanker Pengangkut Minyak di Lepas Pantai Uni Emirat Arab

- 4 Agustus 2021, 12:15 WIB
Ilustrasi kapal tanker. Pasukan Iran dikabarkan menangkap kapal tanker pengangkut minyak, kapal itu berada di lepas pantai Uni Emirat Arab.
Ilustrasi kapal tanker. Pasukan Iran dikabarkan menangkap kapal tanker pengangkut minyak, kapal itu berada di lepas pantai Uni Emirat Arab. /Pixabay/Gerhard Traschutz

PR PANGANDARAN - Pasukan yang didukung Iran diyakini telah menangkap sebuah kapal tanker minyak di teluk lepas pantai Uni Emirat Arab, tiga sumber keamanan maritim mengatakan itu setelah badan perdagangan maritim Inggris melaporkan soal "potensi pembajakan" di daerah itu pada hari Selasa.

Abolfazl Shekarchi, juru bicara senior angkatan bersenjata Iran, mengecam laporan insiden maritim dan pembajakan di wilayah Teluk sebagai "semacam perang psikologis dan menyiapkan panggung untuk serangan baru petualangan".

Dua dari sumber maritim mengidentifikasi kapal yang disita sebagai kapal tanker aspal/aspal berbendera Panama, Asphalt Princess, di sebuah daerah di Laut Arab yang mengarah ke Selat Hormuz, saluran untuk sekitar seperlima dari ekspor minyak laut dunia.

Baca Juga: Raffi Ahmad Ungkap Uang Belanja Nagita Slavina ke Andre Taulany: Uang YouTube Buat Gigi Semua

Departemen Luar Negeri AS mengatakan prihatin dan menyelidiki laporan insiden maritim di Teluk Oman, tetapi terlalu dini untuk memberikan penilaian. Kementerian Luar Negeri Inggris dikabarkan segera menyelidiki insiden itu.

Para pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan militer Amerika Serikat sedang mempertimbangkan untuk memposisikan ulang setidaknya satu kapal di sekitar Asphalt Princess untuk mengawasi lebih dekat.

Para pejabat mengatakan ini tidak biasa dan memilih memantau situasi daripada membuat gerakan militer dalam waktu dekat.

Baca Juga: Soal Dugaan Kasus Proyek di Indramayu, KPK: Kami Memeriksa Dedi Mulyadi

Ketegangan meningkat di kawasan itu setelah serangan pekan lalu terhadap sebuah kapal tanker yang dikelola Israel di lepas pantai Oman menewaskan dua anggota awak dan disalahkan pada Iran oleh Amerika Serikat, Israel, dan Inggris. Iran telah membantah bertanggung jawab.

Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO), dalam pemberitahuan peringatan berdasarkan sumber pihak ketiga sebelumnya telah melaporkan "potensi pembajakan" dan menyarankan kapal untuk sangat berhati-hati karena insiden sekitar 60 mil laut timur Fujairah UEA.

Laporan Pembajakan

Surat kabar The Times of London juga melaporkan bahwa Asphalt Princess telah dibajak, mengutip sumber-sumber Inggris yang mengatakan mereka "bekerja dengan asumsi militer atau proksi Iran menaiki kapal".

Baca Juga: Maia Estianty Ungkap Hal Mengejutkan ke Boy William: Itu Ibu Gue yang Cerita

Armada Kelima Angkatan Laut AS dan otoritas UEA tidak segera menjawab permintaan komentar dari Reuters .

Menyinggung laporan tersebut, Menteri Luar Negeri Arab Saudi mengatakan kepada think-tank AS bahwa ia melihat Iran yang berani bertindak secara negatif di kawasan itu, termasuk membahayakan pengiriman.

Pada hari Selasa, setidaknya lima kapal di laut antara UEA dan Iran memperbarui status pelacakan AIS mereka menjadi "Not Under Command", menurut data pelacakan kapal Refinitiv. Status seperti itu umumnya menunjukkan kapal tidak dapat bermanuver karena keadaan luar biasa.

Baca Juga: Peringkat BWF Terupdate 4 Agustus 2021: Gagal di Olimpiade Tokyo, Berikut Posisi Minions dan The Daddies

Nour News, yang berafiliasi dengan badan keamanan nasional Iran, mengutip seorang pejabat senior angkatan laut yang mengatakan pergerakan kapal komersial cukup normal dan tidak ada sumber angkatan laut resmi atau negara di Teluk Persia yang melaporkan insiden apa pun.

Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan soal laporan insiden maritim "mencurigakan" dan memperingatkan terhadap segala upaya untuk menciptakan "atmosfer palsu" terhadap Teheran.

Amerika Serikat dan Inggris mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka akan bekerja dengan sekutu mereka untuk menanggapi serangan minggu lalu di Mercer Street, sebuah kapal tanker produk minyak milik Jepang berbendera Liberia yang dikelola oleh Zodiac Maritime milik Israel.

Baca Juga: Aurel Hermansyah Minta Millen Cyrus 'Goda' Atta Halilintar, Ini Reaksi Mengejutkan Atta

Iran membantah terlibat dalam dugaan serangan pesawat tak berawak itu dan mengatakan akan menanggapi setiap ancaman terhadap keamanannya.

Inggris, Rumania, dan Liberia mengatakan kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada hari Selasa bahwa "sangat mungkin" bahwa Iran menggunakan satu atau lebih pesawat tak berawak untuk melakukan serangan kapal tanker mematikan pekan lalu di lepas pantai Oman.

Para pejabat AS telah mengatakan secara pribadi bahwa mereka mengamati situasi dengan cermat tetapi tidak mengharapkan tanggapan militer untuk saat ini.

Ketegangan meningkat di perairan Teluk dan antara Iran dan Israel sejak 2018, ketika Presiden Donald Trump saat itu menarik Amerika Serikat dari kesepakatan nuklir Teheran 2015 dengan enam kekuatan dunia dan menerapkan kembali sanksi yang telah melumpuhkan ekonominya.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x