Gunung Es di Alaska Miring, Ilmuwan Ingatkan Gletser Cair Picu Tsunami Besar hingga Lumpuhkan Dunia

- 20 Mei 2020, 19:40 WIB
Ilustrasi Gunung Es Alaska
Ilustrasi Gunung Es Alaska //*New York Post

PIKIRAN RAKYAT - Ilmuwan kembali memperingatkan kemiringan gunung Alaska yang menyebabkan gletser mencair dan picu bencana tsunami hebat hingga lumpuhkan dunia.

Dalam surat terbuka yang dibubuhi 14 ilmuwan dunia, mengungkapkan gletser dari lereng Barry Glacier di pengunungan Alaska semakin mecair akibat pemanasan global.

Temperatur yang kian memanas menyisakan sepertiga dari lereng yang masih ditutupi es.

Baca Juga: Baru Sadar dari Koma, Cerita Haru Pasien Covid-19 Lamar Sang Kekasih Melalui 'Video Call'

Tapi, gempa bumi, gelombang panas, atau curah hujan yang besar akan memicu bencana tanah longsor.

Mereka memperkirakan, longsor gletser yang mengangkut jutaan ton batu dari pegunungan Alaska akan mengalir ke wilayah Prince Willian Sound dan berpotensi timbulkan kerusakan dashyat.

Prince Willian Sound terletak 60 mil sebelah timur Achorga, merupakan bagian sistem pipa Trans-Alaska.

Baca Juga: Viral Pesan Stay at Home dari Tuhan, Batu Es Berbentuk Virus Corona Berjatuhan di Depan Rumah Warga

Dilaporkan New York Post, Steve Masterman, Direktur Division of Geological Suveys, mengatakan stafnya temukan bukti Barry Glacier lepaskan jutaan ton batu ke Harriam Fiord, pusat kota Prince Willian Sound.

"Kejadian pertanam dari tsunami-tsunami ini dimulai pada 1958, ketika tanah longor memasuki Teluk Lituya Fiord dan menghasilkan gelombang mencapai 1.700 kaki," kata Masterman dilansir Daily Mail.

Sedangkan paling terakhir Gletser Taan Alaska Tenggara tahun 2015, dengan ombak mencapai 600 kaki di lereng seberang lembah gletser.

Baca Juga: Aksi Nekat Seorang Wanita Kirim 1.000 Kg Bawang Merah ke Apartemen agar Mantan Menangis

Perubaha iklim juga punya andil penting terjadinya tsunami, sebab ketika Bumi memanas dua kali lipat, gletser mencair.

"Kami punya data awal menunjukan potensi penyebaran tsunami, efeknya sangat parah, selain itu perairan dangkal, dataran rendah pantai juga berada dalam status bahaya," tulis ilmuwan dalam surat terbuka.

Dalam surat yang sama, ilmuwan memprediksi tanah longsor dan tsunami terjadi 20 tahun kemudian, daerah paling berisiko terdampak tsunami Barry Arm dan Harriaman Fiord.

Baca Juga: MUI Kritik Pedas Pemerintah, Masjid Ditutup sedangkan Mal Dibiarkan Buka, Mahfud MD Beri Alasan

Ilmuwan bandingkan potret gletser tahun 2009 dan 2015 berubah signifikan, sejauh 600 kaki selama periode waktu tersebut.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: New York Post Daily Mail


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x