Dikutip dari Antara, Gerhana Bulan Penumbra sebelumnya pernah melintasi Indonesia pada Sabtu, 11 Januari 2020.
Baca Juga: 4 Hal yang Harus Disiapkan Sebelum Berlibur ke Pangandaran, Jeje: Reaktif Covid-19, Maka Pulang Saja
Menurut para astronom, fenomena ini tidak akan bisa dilihat secara nyata tanpa alat bantu karena sifatnya hanya peredupan purnama.
"Gerhana bulan dini hari pada 11 Januari hanya gerhana penumbra. Jadi hanya peredupan purnama yang tidak akan dikenali oleh awam," ujar Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin.
Fenomena ini berbeda dengan gerhana total yang melewati bayangan umbra Bumi atau bayangan inti yang sangat gelap.
Baca Juga: Ahli Astronomi Jelaskan Kronologi Planet Mars Kehilangan Cincin Raksasa dan Bulan yang Lebih Besar
Gerhana Bulan Penumbra sendiri akan terjadi sebanyak enam kali selama sepanjang 2020.
Di negara barat, Bulan Purnama Penumbra pada bulan Juni ini dikenal juga dengan sebutan Bulan Stroberi.
Selain Gerhana Bulan Penumbra, BMKG juga mencatat ada fenomena gerhana lain yang dapat diamati dari Indonesia, seperti Gerhana Matahari Cincin pada 21 Juni 2020 tetapi hanya terlihat sebagian.
Baca Juga: Sambut New Normal, Indonesia Malah Pijak Urutan ke-34 Terinfeksi dan Ke-22 Kematian Covid-19 Dunia
Artikel Rekomendasi