Cek Fakta: Alhamdulillah, KRI Nanggala 402 Dikabarkan Telah Ditemukan Usai Hilang Kontak 21 Jam, Ini Faktanya

- 25 April 2021, 10:00 WIB
Cek Fakta: Alhamdulillah, KRI Nanggala 402 Dikabarkan Telah Ditemukan Usai Hilang Kontak 21 Jam, Ini Faktanya.
Cek Fakta: Alhamdulillah, KRI Nanggala 402 Dikabarkan Telah Ditemukan Usai Hilang Kontak 21 Jam, Ini Faktanya. /Pixabay/Ilustrasi.

PR PANGANDARAN – Beredar narasi di media sosial jika kapal selam KRI Nanggala 402 telah ditemukan usai hilang kontak selama 21 jam.

Klaim KRI Nanggala 402 telah ditemukan itu diunggah oleh akun Facebook Jeng Kellyn sembari mengunngah tautan artikel yang berjudul “21 Jam Menghilang Kapal Selam TNI Nanggala 402 Dikabarkan Terdeteksi”.

Adapun narasi lengkap dari klaim KRI Nanggala 402 telah ditemukan sebagai berikut:

Baca Juga: 5 Fakta Tentang Perairan Laut Bali, Lokasi Tenggelamnya Kapal Selam Nanggala 402

BREAKING NEWS….

Alhamdulillah setelah 21 jam hilang kontak kapal selam, TNI Angkatan Laut KRI Nanggala 402 akhirnya ditemukan, demikian kabar terbaru dari VIVA Militer yang mengutip Jurnal Maritim.

Disebutkan bahwa kontak dengan KRI Nanggala 402 sudah ditemukan, akan tetapi, salah satu dari lima kapal selam TNI itu masih belum mampu untuk kembali naik ke permukaan.

Baca Juga: Yakin Bakal Masuk Surga, Aldi Taher: Makanya Baca Al Qur’an, Rekam, Terus Posting!

Lebih lanjut laporan tersebut menyebutkan, lewat Sonar Aktif diketahui ada pergerakan dibawah laut disekitar tumpahan minyak ( Oil Spill ), kapal selam KRI Nanggala 402 diprediksi mengalami masalah pada electric pump ( mesin pendorong elektrik ) dan bateray.

Sebelumnya KRI Nanggala 402 dilaporkan hilang kontak sejak dini hari pukul 03.00 WITA, Rabu 21 April 2021 di perairan utara Bali.

Namun, hingga saat ini belum diketahui nasib 53 orang yang berada di dalam kapal tersebut.

Baca Juga: Terawang Sebab Utama KRI Nanggala 402 Tenggelam dan Sulit Ditemukan, Nyai Ratu Kidul: Jelas, Saya Lihat

Mari di bulan Suci Ramadhan Mubarok ini, kita sejenak untuk panjat kan Do’a terbaik untuk seluruh awak kru KRI Nanggala 402.

Lantas, benarkah jika KRI Nanggala 402 telah ditemukan setelah 21 jam hilang kontak?

Berdasarkan hasil penelusuran Tim PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Turn Back Hoax, klaim KRI Nanggala 402 telah ditemukan adalah salah.

Baca Juga: Berpatroli Selamanya atau On Enternal Patrol, Tahukan Anda Arti Nanggala dari Nama KRI Nanggala 402?

Kapuspen TNI Mayjen TNI Achmad Riad menjelaskan mengenai pergerakan di bawah air yang terdeteksi KRI Raden Eddy Martadinata (REM) (331).

Selain itu, KRI REM (331) melaporkan terdeteksi pergerakan dengan kecepatan 2,5 knot tetapi kemudian kontak itu hilang.

“Jadi saya tegaskan kembali berbagai berita yang disampaikan sudah ditemukan 21 jam itu sebenarnya belum bisa digunakan sebagai dasar. Oleh karena itu saya berharap kepada rekan-rekan media untuk tidak membuat analisa, tidak memberitakan yang mungkin belum dipastikan kebenarannya sehingga memberikan ketenangan kepada masyarakat khususnya informasi ini,” kata Achmad Riad menjelaskan.

Baca Juga: Lowongan Kerja Terbaru April 2021: PT Aerofood Indonesia Buka Kesempatan untuk Lulusan SMA dan SMK

Namun, pada 24 April, status KRI Nanggala 402 yang hilang telah dinyatakan tenggelam oleh TNI. Panglima TNI Hadi Tjahhanto menyatakan isyarat subsunk (tenggelam) setelah melakukan pencarian selama 72 jam.

“Pagi dini hari tadi merupakan batas akhir live support berupa ketersediaan oksigen di KRI Nanggala selama 72 jam. Unsur-unsur TNI AL telah menemukan tumpahan minyak dan serpihan yang menjadi bukti otentik menuju fase tenggelamnya KRTI Nanggala,” tutur Hadi dalam konferensi pers, pada Sabtu, 24 April 2021.

Terkait dengan tautan berita yang dilampirkan dalam postingan, tidak tercantum dalam berita tersebut bahwa KRI Nanggala 402 telah ditemukan.

Baca Juga: Ramal Kondisi Para Awak KRI Nanggala 402, Nyai Ratu Kidul: Segera Ditemukan, Tapi Saya Lihat Kerusakan...

Berdasarkan pemaparan di atas mengenai kabar KRI Nanggala 402 telah ditemukan adalah tidak benar.

Oleh sebab itu, informasi tersebut masuk ke dalam kategori hoaks misleading content atau konten yang menyesatkan.***

Editor: Mela Puspita

Sumber: Turn Back Hoaks


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah