Cek Fakta: Benarkah Banyak Varian Covid-19 Muncul Usai Vaksinasi? Simak Penjelasannya

- 20 Juli 2021, 09:10 WIB
Ilustrasi Covid-19
Ilustrasi Covid-19 /Pixabay/Geralt/

PR PANGANDARAN - Baru-baru ini beredar postingan yang mengatakan bahwa banyak varian Covid-19 muncul karena vaksinasi.

Sebuah postingan di Twitter yang beredar menyatakan bahwa banyaknya varian Covid-19 muncul usai vaksinasi dilakukan.

Postingan tersebut diunggah oleh akun @votehinnigan saat mengomentari postingan berita dari akun berita internasional.
 
Baca Juga: Simak Asupan Vitamin yang Dianjurkan untuk Anak saat Terpapar Covid-19

Postingan terkait varian Covid-19 tersebut diunggah pada 3 Juli 2021.

Artikel yang dikomentari pengunggah berisi pendapat para ahli yang berpendapat bahwa orang yang tidak divaksin merupakan penyebab yang signifikan munculnya varian Covid-19.

Selain itu, orang yang tidak divaskin disebut lebih rentan terinfeksi Covid-19 dan berkontribusi dalam penularan ke manusia lain.
 
Baca Juga: Simak Tips Makan Daging Rendah Kolesterol saat Idul Adha 2021

Berikut narasi yang beredar:

"So let me get this straight. COVID-19 barely mutated for a whole year but once the ‘vaccines’ were rolled out, suddenly a whole greek alphabet of new variants appeared…BUT the unvaccinated people are to blame"

Dalam terjemahan bahasa Indonesia, narasi ini bermakna:

"Jadi coba saya pahami. COVID-19 hampir tidak bermutasi selama setahun, tapi setelah vaksinasi dilakukan tiba-tiba seluruh alfabet Yunani pada varian baru muncul… TAPI yang disalahkan malah orang yang tidak divaksin,".
 
 
Baca Juga: Ikatan Cinta 20 Juli 2021: Marah ke Al, Nino Habis-habisan Minta Tanggung Jawab untuk Ambil Reyna

Dalam postingan ini, @votehinnigan menyanggah pernyataan artikel sekaligus memberi klaim bahwa Covid-19 bermutasi menjadi berbagai varian alfabet Yunani muncul setelah vaksinasi dilakukan.

Cuitan ini pun bermaksud memberi tahu bahwa vaksin sedndiri merupakan penyebab adanga varian Covid-19.

Lantas, benarkah banyaknya varian Covid-19 muncul setelah vaksinasi dilakukan? Simak faktanya sebagai berikut ini.
 
Baca Juga: Resep Rawon Sapi Mudah Anti Ribet, Cocok Jadi Santapan saat Idul Adha 2021

Berdasarkan penelusuran Turn Back Hoax seperti yang PikiranRakyat-Pangandaran.com kutip pada Selasa, 20 Juli 2021, CMAJ (Canadian Medical Associafion Journal) mengatakan varian Covid-19 sudah muncul jauh sebelum vaksinasi pertama kali dilakukan pada manusia pada Desember 2020.

Varian Beta (B.1.351) ditemukan pertama kali di Afrika Selatan pada Mei 2020, varian Alpha (B.1.1.7) ditemukan di Inggris pada Desember 2020, dan varian Delta (B.1.6.17.2) yang ditemukan pertama kali di India pada Oktober 2020, dan varian Gamma (P.1) pertama kali ditemukam di Brazil pada November 2020.

Vaksinasi pertama dilakukan oleh negara Inggris. Orang yang pertama divaksin adalah Margaret Keenan pada 8 Desember 2020.
 
Baca Juga: Resep Sate Maranggi Mudah dan Enak, Cocok Disajikan untuk Santapan Idul Adha

Pada hari itu, Margaret Keenan mendapat vaksin berjeni Pfizer dosis pertamanya.

Di sisi lain, Jurnal kesehatan BMJ me catat bahwa Rusia mulai memberikan vaksjn Sputnik V gratis pada warganya sejak 2 Desember 2020.

Dari dua data tersebut, diketahui bahwa pemberian vaksin secara intensif dilakukan secara masif pada Desember 2020, sedangkan varian Covid-19 sudah muncul dari sebelumnya.

Dengan demikian, narasi yang disampaikan oleh @votehinnigan berisi informasi menyesetkan atau hoaks.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Turn Back Hoaks


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x