Cek Fakta: Vaksin Covid-19 dari Tiongkok Sebabkan Kemandulan Permanen? Tinjau Kebenarannya

- 12 Oktober 2020, 13:10 WIB
Ilustrasi penyuntikan vaksin.
Ilustrasi penyuntikan vaksin. /PIXABAY/kfuhlert

PR PANGANDARAN – Uji klinis vaksin Covid-19 terus dilakukan di beberapa negara sehingga nantinya dapat diperjual belikan untuk menekan penyebaran virus.

Negara yang gencar mengembangkan vaksin Covid-19 yaitu Tiongkok, bahkan Indonesia sudah bekerja sama untuk melakukan pengadaan vaksin ini.

Nantinya, vaksin Covid-19 berfungsi untuk meningkatkan sistem imun sehingga tidak mudah terinfeksi virus.

Baca Juga: Pamer Kebal dari Covid-19, Trump Sindir Joe Biden: Jadi, AS Akan Punya Presiden Tak Gemar Sembunyi

Namun, semakin dekat pengadaan vaksin Covid-19, semakin banyak informasi yang beredar mengenai vaksin ini.

Baru-baru ini, warganet dihebohkan oleh unggahan akun Facebook yang mengatakan jika vaksin Novack akan menyebabkan kemandulan.

Berikut secara rinci unggahan tersebut:

Baca Juga: TES KEPRIBADIAN: Pilih Gambar yang Paling Menarik! Jawabannya Ungkap Ketakutan Terbesar Hidup Anda

“Batin ku bilang Vaksin Novack dari Cina yg buat nglawan Covid-19 memiliki efek samping yakni membuat orang “Mandul”, sebagian teman spiritualis mengatakan “Ya” .. Klo benar wis wis kasihan juga ya bagi yang memakainya. Maaf dan salam.”

Unggahan tersebut telah mendapat 77 likes, 13 komentar, dan 6 kali dibagikan.

Berdasarkan penelurusan Tim PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Reuters untuk membuktikan kebenaran jika vaksin dapat menyebabkan mandul didapat hasil jika informasi tersebut tidak benar.

Baca Juga: Geger! Lintang Kemukus Muncul di Tuban, Kini 'Mitos' Adanya Bencana Bertebaran, Ini Penjelasan BMKG

Sampai saat ini belum ada satupun vaksin Covid-19 yang telah selesai uji klinis dan disetujui oleh WHO untuk digunakan secara luas.

Rusia memang telah setuju dengan vaksinnya sendiri tapi belum dilakukan uji klinis sehingga tidak akan digunakan sebelum melewati tahapan uji klinis tersebut.

Informasi mengenai vaksin dapat menyebabkan kemandulan ini sangat menyesatkan dan penyebar berita bohong tersebut mengambil dari penelitian puluhan tahun yang lalu dan tidak ada hubungannya sama sekali.

Baca Juga: Diam-diam Sambangi Ketua PBNU Jabarkan UU Ciptaker, Menaker: Kiai Said Tetap Ajukan Judicial Review

Asisten Profesor dan Ketua Penelitian Kanada dari Departemen Mikrobiologi Medis & Penyakit Menular di Universitas Manitoba, Jason Kindra Chuk, mengatakan tidak ada logika penggunaan formulasi vaksin anti-hCG atau -GnRH untuk mengurangi penularan Covid-19.

Selain itu, hingga saat ini belum ada laporan masalah kesehatan terkait hormon dari uji klinis vaksin Covid-19 yang sedang dilakukan.

Sehingga dari hasil penelusuran dapat disimpulkan bahwa vaksin dapat menyebabkan kemandulan adalah tidak benar atau hoaks.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Reuters Info Publik


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah