Cek Fakta: Benarkah Vaksin Covid-19 Teknologi mRNA Dapat Merusak DNA Manusia? Tinjau Kebenarannya

- 22 November 2020, 15:57 WIB
Tangkapan layar akun Twitter yang menyatakan vaksin Covid-19 dengan teknologi mRNA bahaya untuk tubuh.*
Tangkapan layar akun Twitter yang menyatakan vaksin Covid-19 dengan teknologi mRNA bahaya untuk tubuh.* //Twitter

PR PANGANDARAN - Pandemi Covid-19 yang masih berkecamuk di berbagai belahan dunia membuat para ahli memutar otak untuk mengatasinya.

Beberapa negara bahkan berlomba-lomba untuk menciptakan vaksin yang dapat menangkal penyebaran virus corona.

Hingga kini vaksin tersebut belum ada yang disebar karena masih dalam tahap pengujian. Kendati demikian, para produsen vaksin menjamin keampuhan produknya.

Baca Juga: Terbukti Populer! Fancam Winter aespa 'Black Mamba' Jadi Fancam Debut Tercepat Capai 1 Juta Views

Namun, kondisi semacam itu menimbulkan banyak sekali narasi-narasi seputar vaksin yang tersebar luas di dunia maya, terutama media sosial.

Beberapa waktu lalu, warganet dihebohkan dengan cuitan salah satu pengguna Twitter yang mengungkapkan narasi bahwa salah satu vaksin yang tengah dalam proses pengujian diklaim dapat merusak DNA manusia.

Bahkan, dikatakan pula bahwa 75% relawan yang menjalani uji coba vaksin tersebut mengalami efek samping. 

Baca Juga: Resmi Menikah! Ini Perlakuan Denny Sumargo yang Bikin Olivia Allan Jatuh Hati, Salah Satunya Jujur

Narasi tersebut diunggah oleh pemilik akun Twitter @EmeraldRobinson pada Selasa, 10 November 2020 dengan narasi yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai berikut.

"Pengingat: vaksin Pfizer menggunakan teknologi mRNA yang belum pernah diuji atau disetujui sebelumnya.

Itu merusak DNA Anda.

75% relawan uji coba vaksin pernah mengalami efek samping.

Awas.," tulisnya.

Baca Juga: Reputasi Brand 30 Idol Individu November: Jimin BTS dan Kang Daniel di Puncak, Ong Seong Wu Nomor 9!

Lantas, benarkah vaksin Pfizer berbasis mRNA benar dapat merusak DNA manusia?

Dilansir PikiranRakyat-Pangandaran.com dari laman Paul Ehrlich Institute pada 31 Juli 2020 mengatakan bahwa vaksin RNA merupakan vaksin yang mengandung informasi genetik dari messenger RNA atau dikenal sabagai mRNA yang terdiri dari cetak biru antigen.

Bila vaksin tersebut bersentuhan dengan Covid-19, maka sistem kekebalan akan mengenali antigen dan akan mampu melawan virus dengan cara yang telah ditargetkan.

Baca Juga: Momen Haru Sekaligus Langka, Al Ghazali Suapi Mulan Jameela di Acara Opening Kafe nya, di Mana Maia?

Perihal pengaruhnya terhadap manusia, Institut Federal untuk Vaksin dan Biomedis tersebut menegaskan bahwa tak ada risiko yang ditimbulkan vaksin mRNA terhadap DNA manusia.

"Tidak ada risiko integrasi mRNA ke dalam genom manusia. Dalam kasus manusia, genom terletak di inti sel dalam bentuk DNA. Integrasi RNA ke dalam DNA tidak dimungkinkan antara lain karena struktur kimianya yang berbeda. Lebih lanjut, tidak ada bukti bahwa mRNA yang diintegrasikan oleh sel tubuh setelah vaksinasi akan diubah menjadi DNA," tulis Paul Ehrlich Institute.

Dapat disimpulkan kemudian bahwa narasi yang beredar di media sosial Twitter itu adalah hoaks dan masuk ke dalam kategori hoaks Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.***

 

Editor: Nur Annisa

Sumber: Twitter Paul Ehrlich Institute


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah