Tolak Penjualan Vaksin oleh Pengusaha, dr. Tirta: Ini Bikin yang Kaya dan Punya Uang Vaksin Duluan

25 Januari 2021, 06:30 WIB
Relawan Penanganan Covid-19 dr. Tirta/Instagram/@dr.tirta /

PR PANGANDARAN – Dokter sekaligus relawan covid-19, Tirta Mandira Hudhi kembali menyatakan kritik tajamnya. Kali ini, ia menyatakan ketidaksetujuannya kepada upaya komersialisasi vaksin.

Hal ini merujuk pada sebuah artikel yang mengabarkan jika Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani meminta izin pemerintah agar bisa menjual vaksin.

Dalam unggahan video di akun pribadinya, @dr.tirta, ia menjelaskan pada lebih dari 2 juta pengikutnya mengenai kronologi masalah ini.

Baca Juga: Bantah Pansos Selama Pandemi Covid-19, dr. Tirta: Buat Apa Toko Saya Sudah 100

“Jadi gini ya, awal mulanya nih, Desember, itu dikatakan oleh pemerintah bahwa vaksin gratis untuk semua rakyat. Lalu tiba-tiba ada berita yang kayak gini nih," ungkap dr. Tirta.

Meskipun ia bekerja dengan pemerintah sebagai relawan untuk dukasi vaksin, ia tak serta setuju dengan keputusan pemerintah. Vaksin pun harus gratis sesuai perjanjian awal.

Ia pun menyesalkan jika kebijakan ini direalisasi karena akan mengganggu edukasi vaksin  yang telah dijalankan, yakni gratis untuk semua warga negara. Penjualan vaksin ini dikhawatirkan akan menjadi jurang pembeda antara orang yang memiliki uang (mandiri) dengan yang biasa (gratis).

Baca Juga: Lirik Lagu Enak Rasane - Suban Lora dan Terjemahannya, Sengaja Dinyanyikan untuk Nobu

“Hal ini tuh jujur akan membuat pemberian vaksinasi covid itu akan menjadi terganggu, karena ada yang gratis ada yang bayar, seolah-olah nanti kualitasnya beda padahal sama aja. Harusnya kalo gratis ya semua gratis.

“Saya jujur gak setuju dengan kebijakan ini karena akan membuat yang kaya dan yang punya uang dapat (vaksin) duluan, gak boleh kayak gini, kalo gratis ya gratis semua. Jangan ada yang mandiri-mandiri gini, ribet jadinya, orang lapangan nanti yang ribet," ungkapnya.

Dalam caption postingan ini, dr Tirta meminta agar Kemenkes selaku pihak yang paling berwenang untuk meninjau ulang kebijakan tersebut.

Baca Juga: Sempat Jadi Terdepan Tolak Vaksin Covid-19, Ternyata Hal Ini yang Bikin dr.Tirta Putar Haluan

“Pendapat saya mengenai vaksin covid-19 mandiri, harusnya @kemenkes_ri evaluasi kebijakan ini agar program edukasi vaksin merata. Pemberlakukan vaksin mandiri akan mengganggu proses edukasi vaksin itu sendiri,” tulisnya.

Sebagai penutup pun ia mengatakan bahwa postingan dan edukasi lain, akan ia post di aplikasi Tiktok agar mudah diunduh dan disebarkan.

Di sisi lain, Rosan mengajukan permintaan izin dagang ini dengan dalih akan mempercepat pemulihan ekonomi. Ia pun mengklaim banyak orang yang ingin membeli asal mendapatkannya secara cepat.

Baca Juga: Cek Fakta: Ustaz Abdul Somad Dikabarkan Ikut Disuntik Vaksin dan Sebut Tak Sakit, Ini Faktanya

"Kalau diizinkan pemerintah, kita ingin juga menjual kepada umum, kenapa? karena banyak kok yang pengin beli asalkan mereka bisa dapat cepat, banyak banget (yang berminat)," ujarnya pada awak media.

Selain itu ia menjanjikan soal harga diatur oleh pemerintah dan pengusaha akan tunduk terhadap ketentuan tersebut

"Kita sesuai arahan pemerintah, nanti pemerintah kasih patokan harga maksimum saja. Jadi kita ikutin arahan pemerintah, pertimbangin cost-costnya. Jadi intinya semua bisa di-handle pemerintah," ujarnya.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Instagram @bpptkg

Tags

Terkini

Terpopuler