dr. Tirta Bocorkan 2 Cara Lawan Covid di Indonesia: Nunggu 70 Persen Penduduk Kena

- 24 Januari 2021, 18:55 WIB
Potret dr. Tirta.
Potret dr. Tirta. /Instagram.com/@dr.tirta

PR PANGANDARAN – Dalam podcast yang diunggah oleh kanal Youtube The Hermansyah A6, Tirta Mandira Hudhi atau dr. Tirta membahas  seputar vaksin dan Covid-19 pada Sabtu, 23 Januari 2021.

Dipandu oleh Ashanty, dr Tirta menjawab seputar edukasi vaksin Covid-19 yang sedang ia gencarkan. Ia pun mengaku jika “marah-marah” adalah caranya untuk didengar pasien, karena ia mengatakan bahwa orang akan takut jika membahas kematian.

Hal ini pernah ia lakukan saat bertugas di salah satu daerah. Dan orang-orang yang mayoritas separuh di sana kemudian mendengarkannya dengan hikmat setelah ia mempersilakan pulang bagi yang tidak ingin sembuh.

Baca Juga: Belum Seminggu Chef Juna Sebut DAMNCOVID-19, Kini Giliran Sang Kekasih Terinfeksi Corona

Bukan untuk pansos, dr. Tirta mengaku bersedia jadi relawan Covid-19 ini demi kembali ke kehidupan normal. Sebagai pengusaha dan pecinta musik, ia ingin kembali mengadakan event musik lokalnya hidup kembali dan sebagai orang yang berkeluarga, ia ingin pulang dan berkumpul bersama mereka.

Ia mengatakan bahwa sesuatu terutama obat dan vaksin harus keluar hasil uji klinisnya dulu sebelum digunakan. Kemudian, ia pun berubah pikiran setelah melihat hasil efikasinya yang mencapai 65,3 persen. Selain itu, menurutnya vaksin Sinovac ini memiliki safety issue yang baik, sekitar 01-1 persen..

Perihal vaksinasi, dr. Tirta menyampaikan bahwa vaksin sendiri merupakan hak semua warga negara. Namun, dalam situasi darurat ini atau pandemi, usaha yang menghambat  vaksinasi bisa menjadi hukuman dengan catatan sudah melalui tahap edukasi dan mediasi.

Baca Juga: Kenang Masa Sulit Sebelum jadi Artis, Billy Syahputera Tidur Beralaskan Kardus dan Makan Ikan Asin

Ia pun mengatakan hitungan kasus covid dari tingkat keparahannya, ”Covid itu 80% gejalanya ringan, Kak. Dua puluh persen gejalanya berat. Orang ngertinya cuma persenan, tapi kalo dikali 270 juta penduduk Indonesia, nanti hasilnya 54 juta gejala berat.”

Pria yang berjulukan Cipeng ini mengatakan bahwa hal ini sudah membuat dua kota kolaps. Belum lagi jika ditambah pasien gejala ringan dan orang-orang yang tidak mengaku dan tidak dirawat di RS.

Halaman:

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: YouTube Sobat Dosen


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x