PR PANGANDARAN – Serda Setyo Wawan merupakan salah satu korban yang tewas akibat tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402.
Tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402 menjadi perbincangan bagi banyak orang.
Salah satu yang turut membuka suara atas tenggelamnya KRI Nanggala 402 adalah pihak keluarga korban, termasuk Serda Setyo Wawan.
Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari SCMP, selain belasungkawa, kehidupan para pelaut juga turut dikenang.
Di sela-sela air mata, istri dan ibu dengan bangga berbagi foto pahlawan mereka yang telah meninggal dalam seragam angkatan laut yang cerdas dan dengan wajah bahagia dan tampan di hari pernikahan mereka.
“Kapal selam itu pecah menjadi tiga bagian,” kata Panglima Angkatan Laut Indonesia Laksamana Yudo Margono.
Dalam wawancara itu, Setyo menjelaskan rutinitasnya tinggal di dalam kapal.
“Terkadang, kami bahkan tidak bisa tidur. Dan terkadang saat kita tidur, kita harus melakukannya dalam posisi duduk karena keterbatasan tempat,” kata Setyo.
“Koridornya kecil. Dua orang harus bergiliran berjalan melewatinya,” sambungnya.
Baca Juga: Merasa Dekat dengan Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim Leburkan Kemendikbud dan Kemenristek
Ia juga mengatakan bahwa keadaan itu pada akhirnya membuat mereka saling memiliki satu sama lain.
“Kami terus bertabrakan. Tapi seiring waktu, kami menjadi saudara. Faktanya, kami menjadi sangat dekat, sebuah keluarga,” ujarnya.
Jauh sebelum Setyo masuk militer, sejak remaja ia sudah mengasah kemampuan bertahan hidupnya dengan berjualan air mineral dan koran bekas di jalanan Blora, Jawa Tengah.
Baca Juga: Usai Jatuh Pingsan saat Ceramah, Ustaz Zacky Mirza Divonis Dokter akan Berumur Pendek
Hal ini ia lakukan untuk membantu ibunya mencari nafkah.
Ibunya, Wiji yang berusia 60 tahun menangis ketika dia menceritakan Setyo semasa remaja
Kala itu Setyo menyerahkan uang hasil jerih payahnya untuk membantu ibunya.
Hal itu ia lakukan untuk menunjukkan rasa tanggung jawab kepada sang ibu.
"’Ibu, saya punya uang di sini. Pakai untuk beli pot, pakai untuk beli tikar’,” ujarnya.
Lebih lanjut, diketahui Setyo meninggalkan istri dan dua orang anak.
“Setyo meninggalkan seorang istri dan dua anak kecil,” kata Wiji.***