PR PANGANDARAN - Indonesia yang berkabung atas tragedi kapal selam KRI Nanggala 402 yang dinyatakan subsunk alias tenggelam pada Minggu 25 April 2021 itu, kini mendapat perhatian media asing asal Korea Selatan, Hankook Ilbo
Hankook Ilbo sebagai media asing asal Korea Selatan, rupanya tertarik menyoroti beberapa 'kejanggalan' terkait tragedi kapal selam ini, terutama soal perawatan KRI Nanggala 402.
Sebelum menuju kritikan Hankook Ilboo terhadap cara perawatan kapal selam itu, KRI Nanggala 402 diketahui dibuat Jerman pada tahun 1978 di galangan Howaldtswerke-Deutsche Werft di Kiel hingga Indonesia sendiri menghadirkan KRI Nanggala 402 pada tahun 1981 sebagai alutsista laut Nusantara.
Baca Juga: Jadi Sepatu Termahal di Dunia, Prototipe Nike Air Yeezy Milik Kanye West Terjual Rp25 Juta
Dalam arti lain, KRI Nanggala 402 termasuk kapal selam tua, yang di mana semestinya tidak memungkinkan untuk dilakukan latihan peluncuran torpedo.
Tak hanya itu, Hankook Ilbo menerangkan bahwa KRI Nanggala 402 hanya mampu berada di kedalaman maksimal 150-200 meter di atas permukaan laut, namun kapal selam tua tersebut ditemukan di kedalaman 838 meter.
"Mempertimbangkan kondisi kapal selam, diperkirakan kedalaman maksimum lambung dapat menahan 150-200m," tulis artikel tersebut, Senin 26 April 2021.
Baca Juga: Kisruh Rumah Tangganya Disebut Settingan oleh Denny Darko, Sule Meradang: Ini Sangat Keji Sekali
Kapasitas KRI Nanggala 402 kala itu juga dilaporkan overload, yang di mana kapal selam ini hanya bisa diisi 43 orang saja.
Fakta lainnya, dilaporkan kapal selam hanya bisa bertahan selama 25 tahun, sedangkan usia KRI Nanggala 402 telah menginjak 41 tahun.
Artikel Rekomendasi