dr. Tompi Prediksi Banyaknya Covid-19 Klaster Keluarga: Tinggal 4-6 Kali dari Sekarang, Sanggup?

16 Juli 2021, 15:00 WIB
dr. Tompi prediksi makin banyak kasus Covid-19 klaster keluarga, bahkan bisa 4-6 kali dari sekarang, sehingga ia minta ini ke pemerintah. //Twitter/@dr_Tompi

PR PANGANDARAN - Meningkatnya klaster keluarga ternyata mempengaruhi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia.

Permasalahan klaster keluarga ini disampaikan oleh beberapa pihak, termasuk oleh dokter sekaligus penyanyi, dr. Tompi dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito.

dr. Tompi membuka kemungkinan atau potensi jumlah kasus klaster keluarga yang mungkin lebih tinggi.

Baca Juga: Ayu Ting Ting Diramal Masih akan Dicap Jelek karena Gosip yang Disebar Artis Pria, Peramal: Dulu Sempat Suka

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito pun menyampaikan hal serupa pada Kamis, 15 Juli 2021.

Menurutnya, peningkatan kasus yang tajam karena sebagian terjadi karena penularan di tingkat keluarga.

"Peningkatan kasus yang tajam sebagian besar terjadi akibat penularan di tingkat keluarga," tutur Wiku, seperti PikiranRakyat-Pangandaran.com kutip dari Antara News.

Baca Juga: Tekanan Publik Meningkat, Para Pemimpin Australia Diminta Segera Atasi Wabah Covid-19 Varian Delta

Di sisi lain, dr. Tompi mengungkapkan bahwa potensi kasus Covid-19 klaster keluarga ini akan meningkat ke depannya.

Ia bahkan mengatakan bahwa mungkin kasus akan terjadi empat hingga enam kali lipat terhitung saat ia membuat cuitan, pada Kamis, 15 Juli 2021.

"Dominansi sekarang adalah cluster keluarga, artinya yg udah keitung sekarang tinggal di kali 4-6 ajaa…," ujar dr. Tompi lewat akun Twitter @dr_tompi.

Baca Juga: Selama PPKM, Mahfud MD Komentari Sinetron Ikatan Cinta hingga Singgung Hukum, Ada Apa?

Ia pun bertanya apakah semua orang sanggup menghadapi angka pontensial yang dihadapi tersebut.

"Itu potensial angka yg mungkin dihadapi? Sanggup????," tanyanya.

Lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia sendiri belum menunjukkan tanda-tanda segera landai.

Hal ini menjadi kecemasan bersama mengingat hal ini akan membebani semua pihak, baik pemerintah, nakes atau,masyarakat.

Baca Juga: Sibuk Ambil Foto, Influencer Asal Hong Kong ini Jatuh hingga Tewas saat Mendaki

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 mengatakan meski PPKM sudah seminggu berjalan, penurunan mobilitas itu belum cukup untuk menurunkan angka kasus harian Covid-19.

Ia pun mengingat bahwa Indonesia selama beberapa hari terakhir terus meningkat, bahkan mencapai lebih dari 50.000 pasien per harinya.

Sebagai solusi, ia pun meminta masyarakat disiplin menjalankan protokol kesehatan, baik di dalam rumah maupun di luar rumah.

"Khusus di dalam rumah, protokol kesehatan yang dapat dilakukan oleh masyarakat, antara lain segera mandi setelah pulang setelah aktivitas di luar rumah, rutin membersihkan rumah dengan disinfektan, rajin mencuci tangan selama 20 detik," ungkapnya.

Baca Juga: Mahfud MD Komentari Ikatan Cinta, Singgung Pemahaman Hukum Penulis Soal Kasus Pembunuhan Roy

Ia pun menegaskan bahwa peran masyarakatlah yang bisa mempenhgaruhi atau menekan kenaikan jumlah klaster keluarga itu sendiri.

"Untuk itu saya perlu menegaskan bahwa peran masyarakat sangat besar dalam menekan klaster keluarga," ujarnya.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Twitter @dr_tompi

Tags

Terkini

Terpopuler