PR PANGANDARAN - Baru-baru ini, pernyataan mengejutkan soal biaya kremasi jenazah Covid-19 capai Rp80 juta dibagikan oleh Jusuf Hamka.
Jusuf Hamka yang merupakan Pembina Yayasan Krematorium Cilincing ini membeberkan aksi kartel di balik biaya kremasi jenazah Covid-19 capai Rp80 juta.
Bongkar aksi kartel di balik biaya kremasi jenazah Covid-19 capai Rp80 juta, Jusuf Hamka sebut hal itu tidak manusiawi.
Baca Juga: Update 12 Kode Redeem Free Fire (FF) Terbaru Rabu, 21 Juli 2021
Pernyataan tersebut dibagikan oleh Jusuf Hamka lewat unggahan video di akun media sosial Instagram miliknya.
"Saya mendengar kabar telah terjadi kartel dalam pembakaran jenazah korban Covid-19," kata Jusuf Hamka, seperti dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari akun Instagram pribadinya @jusufhamka pada Senin, 19 Juli 2021.
Mendengar kabar tersebut, Jusuf Hamka atau yang biasa dipanggil Babah Alun ini mengaku sedih dan tergerak hatinya untuk bertindak.
Baca Juga: Update Kode Redeem Genshin Impact Terbaru Rabu, 21 Juli 2021
"Jelas kremasi yang dikartelkan sangat sangat tidak beradab dan ini menyedihkan. Saya sedih, saya merasa terpanggil," sambungnya.
Jusuf Hamka menuturkan kalau dirinya langsung memberi perintah kepada Yayasan Krematorium Cilincing yang dibinanya.
Pebisnis sekaligus anak angkat ulama besar Buya Hamka ini meminta supaya harga kremasi satu jenazah korban Covid-19 tak lebih dari Rp7 juta.
Baca Juga: Aturan Baru PPKM Darurat, Pengunjung Warung Makan Cuma Diberi 30 Menit untuk Santap di Tempat
Bahkan, bila perlu dirinya meminta supaya biaya kremasi untuk jenazah korban Covid-19 diberi gratis.
"Saya sudah perintahkan mulai hari ini, Senin, 19 Juli 2021, supaya menerima jenazah korban Covid-19 dengan biaya hanya Rp7 juta," ujarnya.
Dalam video tersebut, Jusuf Hamka juga membongkar kalau ternyata harga yang dipasang oleh kartel tersebut tak tanggung-tanggung.
Baca Juga: Lirik Lagu I'll Never Love Again - Lady Gaga Lengkap Terjemahan Bahasa Indonesia
Untuk kremasi satu jenazah korban Covid-19, mereka memasang harga capai Rp80 juta.
"Karena kartel-kartel ini sudah tidak manusiawi, sudah memeras saudara-saudara kita sampai harga Rp 80 juta (satu jenazah untuk kremasi), maka kita lawan kartel ini bersama. Bersama kita bisa,” tutup Jusuf Hamka.***