Kiky Saputri Sebut Koruptor Divaksin Duluan, Susi Pudjiastuti Geram: Emang Vaksin Covid-19 Membunuh?

- 10 Januari 2021, 08:06 WIB
Kiky Saputri.
Kiky Saputri. /Instagram @ kikysaputrii/

PR PANGANDARAN – Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya telah mengumumkan bahwa vaksin buatan Sinovac telah tiba di Indonesia, dan menyanggupi sebagai penerima pertama vaksin Covid-19.

Rupanya, hal tersebut juga menuai perhatian Kiky Saputri, dan Susi Pudjiastuti.

Kiky Saputri memberikan tanggapan bahwa suntik vaksin Covid-19 seharusnya pertama kali diberikan pada para koruptor.

 Baca Juga: Dea Annisa Pernah Terpapar dan Sembuh Covid-19, Meminta Masyarakat Sadar Virus Corona Masih Ada

Hal ini bukan tanpa sebab, alasan kekhawatiran terkait keamanan vaksin Covid-19 yang menjadi salah satu faktor penyebabnya.

Atas jawaban Kiky Saputri, rekan kerjanya, Susi Pudjiastuti yang pernah menjadi matan Menteri Kelautan dan Perikanan ini pun memunculkan reaksi geram atas yang disampaikan oleh komika tersebut.

Oleh sebab itu, Susi Pudjiastuti pun turut menghadirkan Jubir Presiden Jokowi yakni Fadjroel Rahman untuk menjawab rasa penasaran dan kekhawatiran publik.

Baca Juga: Pesawat SJ 182 Jatuh Ternyata Berumur 26 Tahun, Pengamat: Lihat Log Book Maintenance-nya

Diungkapkannya, aksi yang dilakukan Presiden Jokowi untuk menjadi orang pertama yang divaksinasi adalah untuk melindungi masa depan bangsa.

Hal itu sekaligus untuk memberikan contoh kepada masyarakat di Indonesia bahwa vaksin yang selama ini diusahakan adalah salah satu cara untuk mencegah virus corona.

Hal tersebut seperti yang dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari YouTube Metro TV program Susi Cek Ombak yang diunggah pada Sabtu, 9 Januari 2021.

"Karena ini bukan soal biaya, ini soal investasi ke masa depan Indonesia. Karena melindungi segenap bangsa Indonesia itu sudah ada di mukaddimah itu tujuannya," ujar Fadjroel Rahman.

 Baca Juga: Media Asing Soroti Transportasi Indonesia: Infrastruktur Tua dan Standar Keselamatan Buruk

Kiky Saputri yang mewakili pandangan dan kekhawatiran para warganet pun mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi seolah seperti tengah dikorbankan saat ini.

Dirinya takut apabila vaksin Covid-19 tidak berhasil selama prosesnya.

"Ini dari pertanyaan netizen, saya mewakili orang awam. Sebagai pecinta Jokowi garis keras, agak gak rela kalau Jokowi yang duluan vaksinasi. Karena kita gak pernah tahu kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. Mudah-mudahan berhasil dan sukses," ujar Kiky Saputri membaca.

 Baca Juga: Sule Ditinggal Sendiri, Nathalie Holscher Putuskan Pergi Boyong 3 Anak Lina Jubaedah

Menurut Kiky Saputri yang mewakili warganet, para koruptor lah yang seharusnya menjadi orang pertama untuk divaksinasi, dan bukan Presiden Jokowi.

"Tapi kenapa gak koruptor duluan ( yang vaksinasi Covid-19)? kata netizen," ujar Kiky Saputri.

Tidak disangka, Susi Pudjiastuti pun langsung angkat bicara skakmat ucapan Kiky Saputri.

"Maksudmu kamu sudah berpikir bahwa vaksin itu akan bunuh orang apa gimana?" ujar Susi Pudjiastuti dengan lantangnya.

 Baca Juga: Di Halaman Masjid Ditemukan Jasad Perempuan Hamil Korban Pembunuhan, Ini Kronologinya

Dengan jawaban seperti itu dari Susi Pudjiastuti, Kiky Saputri pun gelagapan.

"Enggak, bukan gitu," jawab Kiky Saputri.

"Gak boleh gitu dong," tegas Susi Pudjiastuti.

Lantas, Kiky Saputri meyakinkan bahwa mantan Menteri Kelautan dan Perikanan telah salah paham kepadanya.

"Gak bu, Wah, ini salah paham. Kan netizen bilang, ‘jangan Pak Jokowi. Kalau kenapa-napa Pak Jokowinya, kita gak rela kehilangan pak Jokowi aja’. Itu kata netizen, saya baca di Twitter, kenapa gak koruptor aja," ujar Kiky Saputri menjelaskan.

"Kalau pun hilang, negara gak rugi. Gitu katanya pak bu," ujar Kiky Saputri.

 Baca Juga: SJ 182 Hilang Kontak Setelah Melewati Ketinggian 11.000 Kaki, PMI Siapkan 100 Kantong Jenazah

Paham dengan yang disampaikan Kiky Saputri, Susi Pudjiastuti pun meminta penjelasan dari Fadjroel Rahman.

"Jadi maksudnya, netizen ini masih belum punya keyakinan, kalau vaksin ini bisa menyembuhkan, bisa menjaga kita dari Covid-19. Takutnya kalau nanti disuntikkan ke Pak Jokowi malah sakit atau gimana. Nah, gimana penjelasan bahwa kekhawatiran itu bukan seperti itu?" ujar Susi Pudjiastuti.

Lantas, Jubir Presiden ini mengungkapkan bahwa selama ini tidak pernah sembarangan dalam memilih vaksin Covid-19 untuk dikonsumsi warganya.

 Baca Juga: Media Asing Soroti Transportasi Indonesia: Infrastruktur Tua dan Standar Keselamatan Buruk

Ada banyak tahapan, dan kriteria yang sangat ketat yang harus dijalani untuk memilih vaksin Covid-19, salah satu di antaranya adalah halal serta terverifikasi oleh pihak WHO.

"Supaya rantai Covid-19 ini bisa putus, beliau (pak Jokowi) mengatakan bahwa selalu vaksin yang masuk ke kita ini harus masuk list-nya WHO, lembaga kesehatan dunia.

Setelah masuk ke Indonesia tidak langsung disuntikan, tapi harus mendapatkan emergency use dari BPOM.

Dan kaidah ilmiah pun harus diikuti, aman, efektif, halal, masuk dalam list WHO, punya emergency use dari BPOM," ujar Fadjroel Rahman menjelaskan.

"Jelas ya, vaksin harus masuk list WHO," ujar Susi Pudjiastuti dengan tegas.

 Baca Juga: Geger! Sriwijaya Air SJ 182 Diduga Jatuh 4 Menit Terbang Setelah Lepas Landas, Ini Kronologinya

Disebutkan oleh MUI berdasarkan hasil sidang komisi fatwa MUI yang telah digelar pada Jumat, 8 Januari 2021 siang, Vaksin Covid-19 dari Sinovac, Tiongkok adalah Suci atau Halal.

"Setelah dilakukan diskusi panjang dari penjelasan aduitor, maka komisi fatwa menyepakati bahwa vaksin Covid-19 yang diproduki Sinovac, suci dan halal," ujar Sekretaris Komisi Fatwa MUI Asrorun Ni'am dalam konferensi pers secara virtual, Jumat sore. ***

 

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Metro TV


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah