PR PANGANDARAN – Menyusul kabar pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak sejak pukul 14.40 WIB, tanggal 9 Januari 2021, penelusuran tentang titik lokasi jatuh sampai penyebab kecelakaan ini masih dilakukan.
Selain itu, banyak pula yang menyoroti kondisi pesawat yang dikategorikan tua ini. Pesawat ini diketahui pertama kali dipakai sejak Mei tahun 1994. Ini berarti pesawat sudah berumur lebih dari 26 tahun.
Pesawat ini diciptakan sebagai Boeing 737-524 yang dimodifikasi dengan dilengkapi sayap winglets pada Juli 2008. Sebelum Sriwijaya Air mengambilalih di tahun 2012, pesawat ini dipakai pertama kali oleh maskapai Amerika Serikat, Continental Airlines.
Baca Juga: Penumpang Pesawat Sriwijaya Sempat Unggah Video Perpisahan Sebelum Hilang Kontak
Seperti yang dilansir PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Antara News, sebagai awal investigasi, pengamat penerbangan Antonius Lisliyanto menyarankan agar pemerintah untuk membuka riwayat perawatan pesawat atau log book pesawat yang bernomor registrasi PK CLC jenis Boeing 737-500 ini.
"Kita harus lihat log book maintenance pesawat tersebut. Dari informasi yang saya dapat pesawat iru mengalami delay. Dari loog book itu akan menjelaskan delay karena cuaca atau gangguan teknis," ujarnya.
Ia pun menambahkan bahwa jika log book itu delay karena gangguan teknis, maka pesawat memang sedang tidak siap.
Baca Juga: Sule Ditinggal Sendiri, Nathalie Holscher Putuskan Pergi Boyong 3 Anak Lina Jubaedah
Secara umum, log book sendiri, menurut Antonius terdiri atas informasi tanggal, tempat, keberangkatan dan kedatangan, jenis pesawat, jumlah penerbangan pesawat hingga pemeliharaan pesawat.
"Sebenarnya pesawat dirancang untuk mampu menghadapi cuaca buruk, asalkan tidak terlalu ekstrim," ujar pengamat sekaligus dosen ini.
Artikel Rekomendasi