Kisah Pilu Nery Anak Awak KRI Nanggala 402 Dibagikan Gatot Nurmantyo: Jangan Bilang Tenggelam Dulu

- 30 April 2021, 13:20 WIB
 Beredar kisah pilu nery anak dari awak KRI Nanggala 402.*
Beredar kisah pilu nery anak dari awak KRI Nanggala 402.* /Instagram

PR PANGANDARAN - Jenderal TNI (Purn.) Gatot Nurmantyo mengangkat sebuah kisah pilu dari anak awak KRI Nanggala 402 ke akun Instagramnya.

Gatot Nurmantyo menuliskan tentang kesaksian Nery, anak salah satu korban yang gugur di KRI Nanggala 402.

“Untuk Nery, kamu bukan hanya pencerita yang baik. Tetapi anak yang hebat dan juga pribadi yang kuat, Selamat Bertugas Prajurit!” tulis Gatot Nurmantyo.

Baca Juga: Voyager Station Bakal Jadi Hotel Pertama Luar Angkasa di Orbit Rendah Bumi pada 2027

Tidak banyak informasi mengenai Nery, anak dari awak kapal selam KRI Nanggala 402 ini hanya menuliskan kisahnya dan di repost ulang oleh Jendral Gatot Nurmantyo.

“Berita tentang hilangnya kapal selam Nanggala 402 sejak kemarin, membuat berkecamuk semua rasa kami,” Nery membuka kisahnya.

“Ya, salah satu awak kapal itu adalah ayah kami, yang pamit bertugas hanya seminggu. Namun di hari ketiga di kabarkan lost contact. Ya Allah, tolong ya Allah, butuh keajaibanmu, gumam adik perempuanku yang tak lepas dari TV dan memantau lewat sosial media," tulisnya.

Baca Juga: Sempat Ragu Miliki Masa Depan dengan Kate Middleton, Pangeran William Buat Kecewa Ratu Elizabeth II karena Ini

Beberapa hari setelah dinyatakan tenggalam, di sosial media telah banyak ucapan belasungkawa dan kabar tenggelamnya KRI Nanggala 402, sekalipun belum ada pernyataan resmi dari TNI Angkatan Laut saat itu.

“Eh, jangan bilang tenggelam dulu dong, jangan menyerah dong, cari, cari terus, histerisnya adik lelakiku penuh emosi.

“Aku sebagai anak perempuan tertua menahan semuanya, tidak ikut emosi walau air mata tak bisa terhenti,” ungkapnya.

Baca Juga: Dikira Pendeta Laki-laki, Peneliti Syok Temukan Mumi Mesir Ternyata Wanita Hamil 7 Bulan

Nery mengingat akan tanggung jawabnya memastikan keadaan rumah terkendali, terutama ibu Nery, sesuai pesan ayahnya yang selalu di ulang-ulang.

“Saat ayah bertugas, kondisi rumah menjadi tanggung jawabmu, bantu bunda untuk menjalankan hari selama ayah tertugas. Kamu anak pertama, tugas ini memang untuk kamu, walaupun kamu perempuan. Maka jadilah perempuan yang kuat, adikmu boleh menyerah, tapi kamu tidak boleh menyerah jika masih bisa berdiri,"

Nery menganggap petuah itu layaknya kaset yang di ulang-ulang terus menerus, dalam sebulan 2 sampai 3 kali setiap mau bertugas beberapa hari.

Baca Juga: Gunakan Tes Antigen Bekas, Manajer Kimia Farma Medan Dapat Untung hingga Rp30 Juta Sehari

“Dan akan lebih lama petuah itu jika ayah akan bertugas sebulan lebih.”

Nery mengingat tentang petuah tersebut saat sang ayah memasuki mobilnya dan ayah Nery kembali untuk menghampirinya, memegang Pundak Nery, dan menyampaikan sebait kata yang nampak adalah yang terakhir.

“Ingat tanggung jawabmu, menjaga semua menjadi baik-baik saja, walau dalam keadaan tidak baik,” tulisnya.

Baca Juga: Istri Letda Rhesa Baru Paham Alasan Suami Ajak Nonton Film Kapal Selam: Harus Mengerti Ini Risiko

Nery menjawabnya dengan mengangguk saja karena dia berpikir, kepergian sang ayah. Hanya bertugas untuk beberapa hari, seperti biasanya. “apaan sih ayah, tugas cuma seminggu aja.”

“Namun ternyata tidak seperti biasanya, ayah berlayar tanpa kabar. Sejak dinyatakan hilang, ibuku menangis tapi tidak histeris, berdiam diri di kamar, di atas sajadah, terus merapalkan doa," tulisnya.

Nery mencoba menghampiri ibunya saat berbuka puasa, ia memastikan bahwa ibunya baik-baik saja.

“Ingin rasanya berteriak, namun sesuai pesan ayah, aku tidak boleh, aku harus jalankan tugas ayah.” ***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Instagram @movreview


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x