Jonru Ginting Sebut Tak Ada Gunanya Boikot Aplikasi Facebook hingga TikTok, Justru Tuai Pro Kontra

- 14 Mei 2021, 19:58 WIB
Jonru Ginting unggah postingan soal perlukah memboikot aplikasi seperti Facebook hingga TikTok.*
Jonru Ginting unggah postingan soal perlukah memboikot aplikasi seperti Facebook hingga TikTok.* /Instagram @jonrugintingnew

PR PANGANDARAN - Penggiat media sosial yang sempat menjadi tersangka dugaan ujaran kebencian, Jonru Ginting mengunggah tulisan terkait aplikasi yang menurut dia perlu dilakukan boikot atau tidak.

Unggahan soal perlukah boikot aplikasi seperti Facebook hingga TikTok itu ditulis Jonru Ginting melalui akun Instagram pribadinya, pada 14 Mei 2021.

“Perlukah Kita Memboikot Aplikasi Buatan Musuh Islam? Ini adalah lanjutan dari posting saya yang isinya mempromosikan TikTok,” tulis Jonru Ginting yang langsung menuai pro kontra dari netizen.

Baca Juga: Tak Ingin Pusing Soal Jodoh, Ini Kata Ria Ricis Soal Isu akan Menikah Seusai Lebaran

Unggahan Jonru Ginting soal perlukah memboikot aplikasi seperti Facebook dan TikTok.
Unggahan Jonru Ginting soal perlukah memboikot aplikasi seperti Facebook dan TikTok.

“Jadi Sahabat Sekalian, Berikut adalah OPINI SAYA. jika kita memboikot produk atau perusahaan tertentu, seperti Sta***ck, Mc*****d, dan sebagainya, maka boikot kita bisa berpengaruh terhadap omset penjualan mereka,” tambah dia.

Jonru Ginting menilai boikot produk maupun perusahaan tersebut agar mengalami kerugian. “Semakin banyak yang boikot, maka mereka semakin rugi.” Ujarnya.

Baca Juga: Singgung Palestina, Akun TikTok Tentara Wanita Israel Diserang Netizen Indonesia: Tangan Kosong kalo Berani

“Namun apa manfaatnya memboikot aplikasi seperti Facebook, Instagram, TikTok, dan sebagainya?,” tanya Jonru.

Melalui tulisan yang diunggah, menurut pria kelahiran Kabanjahe, Tidak ada keuntungan finansial yang mereka dapatkan dari kita.

Mereka baru dapat uang dari kita, hanya jika kita memanfaatkan fasilitas iklan berbayar mereka. Seperti Facebook Ads, dan sebagainya.

Baca Juga: Lirik Lagu Bonnie and Clyde - Yuqi (G)I-DLE Disertai Terjemahan Bahasa Indonesia

“Justru, semakin banyak yang menggunakan aplikasi mereka, itu akan menyebabkan biaya yang mereka keluarkan semakin besar. Biaya apa? Tentu saja biaya pemeliharaan server, biaya pemeliharaan data, dan sebagainya.” lanjut pernyataan Jonru.

Lebih lanjut menurutnya, aplikasi seperti Facebook, Tiktok, Instagram justru mendapatkan penghasilan dari iklan. Sehingga ia menyarankan cara efektif untuk memboikot layanan iklan berbayarnya.

“Adapun aplikasinya, tak ada gunanya diboikot. Justru kita harus memanfaatkan mereka semaksimal mungkin untuk berdakwah, untuk berbisnis, untuk mengembangkan diri, dan sebagainya. Mereka tidak akan untung apapun (dari segi finansial) selama kita aktif di sana dan tidak pernah pasang iklan berbayar.

Baca Juga: Termasuk Motor, Kendaraan Selain Plat F Tidak Bisa Masuk ke Kawasan Puncak Bogor

“Jadi jika Anda kehilangan simpati setelah saya mempromosikan TikTok, ya dipersilahkan. Itu hak Anda. Namun semoga tulisan ini bisa mencerahkan pemikiran Anda.,” tutup Jonru Ginting.

Postingan tersebut mengundang pro-kontra bagi warganet. Sebagian dari mereka ada yang sepaham dengan pengusaha tersebut.

Namun, ada juga yang menilai bahwa Jonru Ginting terlalu berlebihan.

Baca Juga: Jessica Iskandar Dikecam Usai Ucapkan Hari Raya Idul Fitri dan Kenaikan Isa Almasih, Kenapa?

“sotoy ente nru...sotoy...masya allah taubat apah nru..smoga allah memberi hidayah pemahaman ilmu ke antum,” kata akun @supraymdridista.

“Sepemikiran dengan saya bang kita hanya perlu boikot layanan iklannya, kalo kita boikot apk nya kita tak tahu apa yang lakukan musuh Islam pada sodara kita Seorang Erdogan pun memfaatkan sosmed utk melawan musuh, Secara tidak langsung pemilik apk tidak mengetahui apk yang mereka ciptakan membuat Islam lebih di kenal di dunia ke 3 dan membuat Islam menjadi besar, sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang di kehendaki,” seraya akun @aing_boe.

Ada juga netizen yang bertanya terkait aplikasi yang difungsikan untuk memamerkan tubuh.

“Aplikasi tu, suksesnya tergantung banyak pengguna bang.. klo aplikasi umbar aurat dan goyang erotis melejit gara gara kita ikut follow dan download.. gimana tu bang?,” pungkas akun @resist.stance.

Baca Juga: Tak Pandang Umur, Netizen Jadikan Putra Sulung Teuku Wisnu Panutan Usai Bagikan Uangnya untuk Palestina

Diketahui, Jonru Ginting pernah tersandung kasus Undang-undang ITE, terkait postingannya melalui akun media sosial facebook pribadinya.

Dia mempermasalahkan Quraish Shihab yang akan menjadi imam salat Idul Fitri di Masjid Istiqlal, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, Quraish Shihab tak pantas menjadi imam lantaran pernyataannya yang menyebut wanita muslim tak perlu menggunakan jilbab.

Baca Juga: Diancam Dibunuh Kelompok anti-Islam, Zayn Malik Tak Kapok Dukung Rakyat Palestina

Jonru Ginting dalam unggahannya bahkan memprovokasi umat Islam agar tak ikut salat Idul Fitri di Masjid Istiqlal selama yang menjadi imamnya adalah Quraish Shihab. Dalam perkara ini, Jonru dijerat pasal berlapis.***

Editor: Nur Annisa


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x