Tidak Sangkal Klaim Pencemar Iklim di Australia, Greenpeace Dituntut Gunakan Logo AGL

- 1 Juni 2021, 20:00 WIB
Greenpeace Australia Pacific melawan generator listrik terbesar Australia, AGL menuduh mereka menggunakan logo untuk iklan satir.
Greenpeace Australia Pacific melawan generator listrik terbesar Australia, AGL menuduh mereka menggunakan logo untuk iklan satir. //Greenpeace/

PR PANGANDARAN - Greenpeace Australia Pacific akan melawan generator listrik terbesar Australia AGL Energy Ltd di pengadilan pada Rabu.

Hal itu terjadi setelah generator listrik Australia AGL menuduh organisasi lingkungan menyalahgunakan undang-undang hak cipta dan merek dagang.

Greenpeace Australia Pacific menggunakan logo AGL dalam kampanye iklan satir yang diluncurkan pada awal Mei 2021.

Kampanye ini dikembangkan untuk mempromosikan laporan baru dari Greenpeace Australia Pacific yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran publik akan fakta bahwa AGL adalah pencemar iklim terbesar di Australia.

Baca Juga: Masih Sindir Alvin Faiz, Salmafina Sunan: Karma Ikut Campur Urusan, Aibmu Dibuka Orang Terdekatmu

Kampanye tersebut menampilkan logo AGL bersama dengan Greenpeace.

Tim hukum AGL akan membantah di pengadilan bahwa ini melanggar hukum merek dagang dan hak cipta di Australia.

Greenpeace Australia Pacific mengatakan bahwa iklan tersebut jelas-jelas bersifat satir, dan tidak ada yang bingung untuk mengira bahwa materi tersebut adalah materi promosi resmi AGL.

“Dengan memparodikan merek AGL dalam kampanye iklan kami, kami ingin menarik perhatian publik pada fakta bahwa, meskipun AGL menghadirkan front menghadap ke depan, fokus terbarukan kepada publik, itu bertanggung jawab atas lebih banyak polusi iklim daripada perusahaan lain di negara ini,” kata Juru Kampanye Senior Greenpeace Australia Pasifik, Glenn Walker kepada Al Jazeera.

Baca Juga: Kafe Singapura Sebut Nasi Padang Menjijikan, ini Klarifikasinya

“Meskipun menjadi operator pembangkit listrik tenaga batu bara terbesar di Australia, AGL menikmati reputasi yang tidak pantas sebagai organisasi yang merupakan pemimpin energi terbarukan,” katanya.

“Merek AGL adalah kedok palsu, dan target yang matang untuk sindiran,” ujarnya.

Diketahui AGL menghasilkan dan menyediakan listrik di beberapa negara bagian di seluruh Australia.

AGL memberikan listrik kepada hampir sepertiga rumah tangga Australia dan memiliki kapasitas pembangkit lebih dari 11.000 megawatt, mewakili sekitar 20 persen dari Pasar Energi Nasional Australia.

Baca Juga: Pria India ini Meninggal dalam Tahanan Polisi, Berbagai Aktivis HAM Ramai Desak Pemerintah Malaysia

Tapi itu sangat bergantung pada pembangkit listrik tenaga batu bara untuk menghasilkan tenaga itu.

Sebanyak 85 persen listrik perseroan berasal dari batu bara, menurut datanya sendiri.

Hanya 10 persen berasal dari energi terbarukan pada tahun 2020.

Meski demikian, AGL yang tercatat di Bursa Efek Australia (ASX) semakin mempromosikan diri sebagai perusahaan yang bertanggung jawab terhadap lingkungan.

Baca Juga: Usai Aib Rumah Tangga Viral, Alvin Faiz Prediksi Hidup Putranya: Saat Besar, Kamu akan Dicemooh

Materi publisitasnya membanggakan bahwa itu tepat di belakang energi terbarukan.

Kampanye Greenpeace Australia Pacific secara khusus menargetkan klaim ini. Grup tersebut berpendapat bahwa AGL sebenarnya adalah penyumbang domestik terbesar Australia untuk perubahan iklim.

AGL bertanggung jawab atas lebih dari 42 juta ton emisi gas rumah kaca pada 2019-2020.

Klaim tersebut didukung oleh data dari Regulator Energi Bersih Pemerintah Australia.

 

Statistik National Greenhouse and Energy Reporting dari badan tersebut menunjukkan bahwa emisi AGL mewakili lebih dari 8 persen dari total emisi Australia, lebih dari dua kali jumlah emisi terbesar Australia berikutnya.

Katrina Bullock, penasihat umum di Greenpeace Australia Pacific, mengatakan bahwa AGL tidak menyangkal tuduhan ini.

“AGL tidak menyangkal klaim utama bahwa mereka adalah pencemar paling kotor di Australia,” kata Bullock kepada Al Jazeera.

Baca Juga: Wirang Birawa Pasang Tarif Mahal Jika Ditanya tentang Hal Ini: Dikata Kita...

“AGL mengklaim bahwa penggunaan logo mereka dalam kampanye [Greenpeace Australia Pasifik] adalah penyalahgunaan merek dagang,” katanya.

“Namun di Australia, undang-undang merek dagang hanya dilanggar jika Anda menggunakan merek tersebut dalam perdagangan. Ini adalah kampanye lingkungan yang tidak menjual produk atau layanan," katanya.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah