PR PANGANDARAN – Akrtis ternama Dian Sastrowardoyo buka suara mengenai pemilihan Nagita Slavina sebagai ikon PON XX Papua yang diselenggarakan tahun ini.
Dian Sastrowardoyo mengatakan bahwa ia menolak Nagita Slavina sebagai ikon PON XX Papua karena tak mewakilkan masyarakat Papua, sepakat dengan pernyataan Arie Kriting.
Dian Sastrowardoyo setuju dengan Arie Kriting yang mengatakan bahwa Nagita Slavina perlu diganti oleh perempuan Papua seperti Nowela.
Baca Juga: Email Pribadi Anthony Fauci Terbongkar, Ungkap Kontras Pernyataan Publik dan Pribadi Soal Covid-19
Pasalnya, dengan pemilihan Nagita Slavina sebagai ikon PON XX Papua, penggamban Papua menjadi tak jelas karena tak diwakilkan oleh anggota kelompok itu sendiri.
Hal ini bisa menjadikan mayoritas bangsa Indonesia untuk memakai simbol atau produk budaya Papua untuk membungkam suara orang Papua.
“Ini bisa menghindarkan bangsa kita dari sikap Kultural Apropriasi, karena tidak menghadirkan perempuan Papua dengan gambaran yang jelas,” ujarnya sebagaimana PikiranRakyat-Pangandaran.com kutip dari @arie_kriting pada Jumat, 4 Juni 2021.
Menurut Dian Sastrowardoyo dan Arie Kriting, simbol merupakan sebuah hal yang penting untuk mewakili suara yang selama ini jarang terdengar.
Oleh karena itu, Arie Kriting secara khusus meminta agar Nagita Slavina diganti dengan pesohor yang berasal dari Papua dan mayoritas masyarakat Indonesia bisa memahaminya.
Artikel Rekomendasi