Lewat cuitan di akun media sosial Twitter miliknya, dr. Tirta membandingkan bahaya penyakit TBC, DBD dan Covid-19.
Mulai dari TBC, dr. Tirta mengatakan kalau obat dan vaksin untuk penyakit tersebut sudah tersedia di fasilitas kesehatan terdekat seperti Puskesmas.
"Saya penyintas tbc : proses merusaknya 6 bulan, obat dah ada di puskesmas, vaksin dah ada bcg (Bacillus Calmette-Guérin)," kata dr. Tirta, seperti dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari akun Twitter miliknya @tirta_hudhi pada Selasa, 20 Juli 2021.
Sedangkan DBD adalah penyakit yang mudah dideteksi. Sebab, gejala klinisnya begitu kentara dan pengetesannya cepat.
Penyakit DBD juga tak menular antar manusia, melainkan hanya lewat nyamuk kepada manusia.
Baca Juga: Raffi Ahmad Berikan 40 Hewan Kurban, Sebut Salah Satunya untuk Orang Ini, Siapa?
"Dbd : 7-10 hari, gejala klinis sangat nampak. Cek darah dan pengetesan cepet. Penularan via nyamuk2," ungkapnya.
Sementara itu, Covid-19 merupakan penyakit yang hingga kini masih menyimpan banyak misteri lewat kehadirannya yang mendadak di penghujung tahun 2019 lalu.
Selain persebarannya yang cepat antar manusia dan terus bermutasi, lebih bahaya lagi lantaran hingga kini obat untuk Covid-19 belum ditemukan.
Artikel Rekomendasi